Kamis, 14 Juli 2011

Manusia Serigala


  Pernah mendengar cerita fiksi anak-anak yang berjudul Si Kerudung Merah dan Manusia Serigala atau dalam bahasa aslinya Red Riding Hood.   Cerita tentang si gadis kecil yang selalu mengenakan kerudung merah dan ingin mengunjungi neneknya. Begini kisahnya.

  Pada suatu waktu, hiduplah seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah desa dekat hutan. Setiap kali dia pergi keluar, gadis kecil ini selalu mengenakan jubah lebar berwarna merah, sehingga setiap orang di desa memanggilnya si kecil berkerudung merah (Little Red Riding Hood)
Suatu pagi, Little Red Riding Hood ingin pergi mengunjungi neneknya yang tinggal di hutan, sang ibu memperbolehkan dan membawakan keranjang berisi hadiah untuk sang nenek, Sebelum pergi, sang ibu berpesan agar gadis kecil itu langsung menuju rumah neneknya, tidak membuang waktu di jalan dan tidak berbicara dengan orang asing di jalan karena berbahaya. "Jangan khawatir, ibu," jawab Little Red Riding Hood, "Aku akan berhati-hati."
Tapi ketika Little Red Riding Hood melihat beberapa bunga indah di hutan, ia lupa janjinya kepada ibunya. Dia melihat bunga bunga dan kupu kupu yang berterbangan, katak yang bernyanyi di kolam dan kemudian memetik beberapa bunga untuk neneknya.
Little Red Riding Hood sangat menikmati perjalanan tersebut, sampai ia tidak menyadari ada bayangan gelap yang mengamatinya terus menerus dan mendekatinya dari belakang ...
Tiba-tiba, serigala muncul di sampingnya. Dalam samaran sebagai seorang asing yang sopan. "Apa yang kamu lakukan di sini, gadis kecil?" serigala bertanya dengan suara ramah yang dia bisa uahakan.
"Aku dalam perjalanan untuk menjenguk Nenek yang tinggal di hutan, dekat sungai," jawab Little Red Riding Hood dan kemudian ia pun bergegas pergi setelah menyadari bahwa ia mulai terlambat untuk mengunjungi neneknya
Sementara itu, sang serigala yang sudah mengetahui rencana gadis kecil itu mengambil jalan pintas ke rumah sang nenek dan menerkam bulat bulat sang nenek terlebih dulu yang tidak mampu melawannya.
Serigala kemudian mengambil baju dan topi renda sang nenek dan kemudian berbaring di tempat tidurnya, berpura pura menjadi sang nenek dan menunggu kedatangan Little Red Riding Hood
Beberapa menit kemudian, Red Riding Hood sampai di rumah sang nenek dan masuk ke rumah sang nenek, dia nyaris tak bisa mengenali serigala yang menyamar menjadi sang Nenek.
"Kemarilah gadis kecilku" ujar serigala dengan suara parau
"Nenek Suaramu terdengar sangat aneh Apakah ada masalah?." jawab si gadis kecil keheranan
"Oh, aku hanya sedikir kedingininan, manisku " cicit serigala menyembunyikan suaranya
"Tapi Nenek! telingamu nampak besar sekali " kata Little Red Riding Hood saat ia beringsut mendekat ke tempat tidur.
"Ini agar aku bisa semakin baik mendengar kamu, Sayang," jawab serigala.
"Tapi Nenek! matamu juga sangat besar sekali!" kata Little Red Riding Hood.
"Ini agar semakin baik untuk melihat kamu, Sayang," jawab serigala.
"Tapi Nenek! gigimu juga sangat besar sekali" kata Little Red Riding Hood mulai merasa ketakutan
"Ini agar semakin baik untuk memakanmu, Sayang," raung serigala dan ia pun melompat keluar dari tempat tidur dan mulai mengejar gadis kecil itu
Hampir saja terlambat, Little Red Riding Hood menyadari bahwa orang di tempat tidur itu bukan Neneknya, tetapi seekor serigala ganas yang lapar.
Dia pun kemudian berlari keluar rumah dan berteriak untuk minta tolong sekeras ia bisa.
Untungnya, Seorang pemburu dan penebang kayu yang kebetulan berada di sekitar rumah nenek tersebut mendengar teriakan dan tangisan sang gadis kecil dan segera menolongnya serta membunuh serigala besar tersebut dan mengeluarkan sang nenek yang ternyata masih hidup dalam perut serigala.
"Oh Nenek, saya begitu takut!" terisak Little Red Riding Hood, "Aku tidak akan pernah berbicara dengan orang asing atau membuang waktu di hutan lagi."
"Tenang sayang, kamu sudah belajar pelajaran yang berharga hari ini" hibur sang nenek
Akhirnya Little Red Riding Hood dan sang Nenek menikmati makan siang  bersama dan mengobrol bersama dengan bahagia.

  Walau hanya cerita anak-anak, tapi dalam kehidupan sehari-hari pun kisah ini relevan. Masih banyak ditemukan "serigala" yang menyamar menjadi manusia.
  Orang-orang seperti ini sulit dibedakan. Tingkah lakunya, seperti manusia sesungguhnya. Padahal dirinya serigala.
    Biasanya kalau dalam komik Jepang dinamakan siluman. Sama seperti Inuyasha yang separuh siluman, separuh manusia.
  Beberapa kali aku menemukan teman yang seperti ini. Belagak seperti manusia yang baik hati, padahal sesungguhnya berhati busuk.
  Dihadapan kita, dia bertingkah layaknya malaikat. Dibelakang malah seperti siluman. Perlu kejelian untuk tipe-tipe seperti ini.
  Dirinya akan bertingkah seperti petugas pemadam kebakaran di hadapan banyak orang. Padahal sesungguhnya dirinya sendiri yang menyulut api.
  Manusia seperti ini perlu dibinasakan, karena dia akan mencari keuntungan dari apa terjadi pada diri kita.
  Anehnya, dalam suatu komunitas, selalu ada yang seperti ini. Entah, sepertinya Tuhan tidak suka jikalau kehidupan di dunia ini aman, tentram dan sejahtera.
  Beberapa kali aku temukan, dan kemudian terperangkap dalam konflik yang diciptakannya. Jadi korban pembunuhan karakter ternyata tidak mengasyikan. Dimana orang-orang memandang skeptis bahkan negatif terhadap diriku.
    Sebenarnya, orang seperti ini hanya iri dengan apa yang sudah kita lakukan. Mereka ingin melakukan, tapi tidak punya daya atau kemampuan selain menjilat para atasan. Sehingga kerjaannya hanya menjegal orang-orang yang kelihatannya akan bersinar, dengan fitnah dan penggalangan opini.
  Kalau sudah kena serbuan fitnah seperti ini, ya tidak bisa berbuat apa-apa. Selain diam saja dan bersabar. Berharap keajaiban akan segera datang.
  Tapi ternyata Tuhan juga tidak suka melihat makhluknya teraniaya dalam jangka waktu lama. Tuhan juga memainkan peran penguasanya. Di suatu pagi yang dingin, Tuhan memberinya cobaan, dimana untuk berbicara saja dia sulit.
  Ternyata Tuhan tidak tidur. Percayalah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar