Pujangga angkatan '45, Chairil Anwar, dalam sajaknya berjudul Aku mengatakan keinginannya untuk hidup seribu tahun lagi.
Namun apa daya, pada usia 26 tahun 10 bulan, ia meninggal dunia karena penyakit TBC. Tepatnya pada tanggal 26 April 1946.
Apakah anda pernah menonton film The Island? Sebuah film besutan sutradara Michael Bay yang dirilis pada Juli 2005.
Film ini menceritakan tentang Lincoln Six Echo (Ewan McGregor) yang hidup di sebuah senyawa yang sangat ketat peraturannya. Pengawasan dilakukan pada semua aspek, kalori yang masuk, pakaian yang digunakan, aktivitas hingga hubungan sosial.
Saat itu, kondisi bumi terkontaminasi patogen yang mematikan. Dan satu-satunya tempat yang tidak terkontaminasi adalah Pulau. Semua penduduk sangat menginginkan pergi ke Pulau. Untuk mendapatkan itu, harus memenangkan lotre.
Minggu, 31 Juli 2011
Balimau Kasai atau Petang Megang
Mumpung besok mau puasa, saya posting artikel lama. Judul aslinya Balimau Kasai yang mulai kehilangan makna. Tradisi ini biasa dilakukan di sebagian besar wilayah Riau. Namun namanya berbeda-beda yakni Balimau Kasai ataupun Petang Megang...
Balimau Kasai bagi masyarakat Riau mempunyai makna yang mendalam yakni bersuci sehari sebelum Ramadhan. Biasanya dilakukan ketika petang sebelum Ramadhan berlangsung. Tua-muda turun ke sungai dan mandi bersama.
Balimau artinya membasuh diri dengan ramuan rebusan limau purut atau limau nipis. Sedangkan kasai yang bermakna lulur dalam bahasa Melayu adalah bahan alami seperti beras, kunyit, daun pandan dan bunga bungaan yang membuat wangi tubuh.
Tradisi ini, berlangsung sejak turun menurun di kalangan Melayu Riau. Tradisi dilakukan hampir di seluruh kabupaten/kota yang ada, dengan nama berbeda satu sama lain. Contohnya saja Balimau Kasai lebih dikenal oleh masyarakat Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi. Di Pekanbaru, tradisi ini dinamakan Petang Megang sedangkan di Indragiri Hulu cukup dengan nama Balimau saja.
Jumat, 29 Juli 2011
The Script Episode II
Setelah kejadian memalukan di kelas itu (baca The Script), saya terus berlatih agar bisa tampil maksimal depan kamera. Lebih-lebih teman kursus, bung Panji Pratama dengan lantang mengatakan bukan saya tidak berbakat jadi presenter, hanya kurang latihan saja.
Semangat saya pun semakin menjadi-jadi. Bergelora, melebihi abege yang tengah jatuh cinta. Layaknya motivator Mario Kempes (eh Mario Teguh), saya pun memotivasi diri saya sendiri. Saya harus bisa...harus bisa...bisa harus...
Siang malam saya latihan. Dimanapun, kapanpun dan dalam kesempatan apapun. Apalagi, sejak tahu kamera saya bisa merekam video. Semakin bergelora semangat di dada.
Semangat saya pun semakin menjadi-jadi. Bergelora, melebihi abege yang tengah jatuh cinta. Layaknya motivator Mario Kempes (eh Mario Teguh), saya pun memotivasi diri saya sendiri. Saya harus bisa...harus bisa...bisa harus...
Siang malam saya latihan. Dimanapun, kapanpun dan dalam kesempatan apapun. Apalagi, sejak tahu kamera saya bisa merekam video. Semakin bergelora semangat di dada.
Senin, 25 Juli 2011
Ternyata Saya Ga Berbakat Jadi Presenter...
Sejujurnya saya harus katakan saya tidak berbakat menjadi presenter apalagi presenter televisi. Gestur, suara cempreng dan tampang saya yang pas-pasan tidak memungkinkan untuk itu.
Sejak sepekan yang lalu, materi kelas diisi oleh orang-orang dari dunia pertelevisian. Ada Ninok Haryani, Eko alias Yulika Satria Daya, Rinto A Navis, Gleen, Freedy and many more.
Senin (25/7) siang tadi, adalah untuk pertama kalinya saya sadar, saya tidak berbakat jadi presenter.
Ceritanya begini, kak Rinto, meminta maju kedepan dan stand up. Waduh...buat saya ini merupakan tragedi dunia kesepuluh.
Bayangkan, berakting di depan kamera. Ditonton puluhan pasang mata yang siap-siap ketawa kalo saya salah lagi...Padahal sejujurnya saya grogian dan ga percaya diri.
Bagaimana tragedi itu bermula. Ceritanya kak Rinto yang juga pendongeng ini meminta, saya dan teman-teman menulis script. Katanya boleh apa saja.
Mendengar boleh apa saja, saya langsung girang dan menulis script. Ini scriptnya.
"PEMIRSA/ SAAT INI SAYA SEDANG BERADA DI PLANET JUPITER// PLANET JUPITER ADALAH PLANET TERBESAR DI JAGAD RAYA/ DAN KELIMA TERDEKAT DARI MATAHARI// DIMANA UNTUK PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH/ ASTRONOT ASAL INDONESIA MENDARAT DI SINI// BAGAIMANA LIPUTANNYA/ JANGAN KEMANA-MANA/ PEMIRSA// AWW/ RUPANYA ADA LEMARI TERBANG PEMIRSA//"
Pertama disuruh maju kedepan, percaya dirinya minta ampun. Habis tu, ngakak habis. Saya ga bisa menahan ketawa saya. Grogian pun semakin menjadi-jadi. Baru setelah empat kali pengulangan, saya bisa mengucapkannya.
Dan apa komentar kak Rinto. Katanya khayalan saya ketinggian...hehehe.
Dan saya sulit membayangkan, karena belum pernah ke Jupiter.
Akhirnya saya sadar, kalau saya tidak berbakat jadi presenter televisi.
They Talked About Me !!!!
Judul diatas bukan untuk gagahan. Tapi memang mereka berbicara tentang saya. Yang dimaksud mereka adalah rekan-rekan saya di Kursus Dasar Pewarta (Susdape) XVI.
Jadi ceritanya, Sabtu dan Ahad (23-24 Juli) kemarin, saya dan rekan-rekan mengikuti kegiatan outbond di Desa Caringin, Bogor.
Pada mulanya, saya membayangkan outbond adalah kegiatan bersenang-senang. Misalnya ada flying fox, rafting, gitar-gitaran dan lain sebagainya.
Namun semua bayangan saya itu sirna. Tau ga apa saja kegiatannya? Pelatihan cing. Bayangkan ini sama saja memindahkan kelas dari Pasar Baru ke Caringin.
Hufftthhh... tampak jelas raut kecewa di muka rekan-rekan saya. Terlebih saya. Saya pun jadi males-malesan mengikutinya.
Dengan setengah hati juga saya ikuti outbond ini. Ekspektasi saya tak sesuai dengan realita. Hmmm...kepahitan dunia rupanya.
Rabu, 20 Juli 2011
Harapan di Negeri Bedebah
Memasuki pertengahan tahun, wajah perpolitikan di negeri Lancang Kuning semakin sulit dimengerti. Kemunafikan dan kerakusan semakin terlihat.
Mulai dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan pilkada ulang kota Pekanbaru. Hingga penunjukan mantan Bupati Bengkalis, Syamsurizal, sebagai Plt wali kota Pekanbaru.
Banyak yang bersorak, tapi tak sedikit yang putus asa. Semakin apatis terhadap reformasi di negeri itu.
Keputusan MK itu menyentil sisi humanis masyarakat yang tersinggung dengan keputusan itu. Seakan suara mereka tak pernah didengar oleh lembaga konstitusi tertinggi di negeri ini. Tapi siapa yang peduli? Toh, kemenangan hanya milik penguasa.
Dengan demikian hasil keputusan KPU yang menetapkan pasangan Firdaus-Ayat dibatalkan. Pilkada diulang kembali, dengan dua pasangan Firdaus-Ayat dan Septina Primawati Rusli (yang tak lain adalah istri gubernur)- Erizal Muluk.
Selasa, 19 Juli 2011
Hai Bujad
Hai...Hai...
Perkenalkan nama saya Bujad alias Budak Jadah. Tak tau siapa yang memberi, Bujad sudah menjadi bagian hidup saya selama sepuluh tahun belakangan ini. Teman-teman sekolah memanggil saya demikian,
Perkenalkan nama saya Bujad alias Budak Jadah. Tak tau siapa yang memberi, Bujad sudah menjadi bagian hidup saya selama sepuluh tahun belakangan ini. Teman-teman sekolah memanggil saya demikian,
Sabtu, 16 Juli 2011
?????
Nenenda yang tersayang...
Apa kabar di sana? Apakah surga jauh lebih indah dari planet bumi. Layaknya fantasi yang selalu kubayangkan ketika masih kecil.
Nenenda, sejujurnya aku rindu dengan dirimu. Seperti rinduku akan masa kanak-kanak. Rindu ketika tidur dipelukanmu.
Masa itu adalah masa terindah bagiku. Aku berada dipelukanmu dan dirimu mulai mencari kutu di kepalaku.
Yah, masa itu adalah saat tersulit dalam kehidupan kita. Kepalaku dipenuhi makhluk kecil penghisap darah. Teman-temanku juga demkian. Makhluk itu melompat dari satu kepala ke kepala lainnya. Alhasil satu kelas muridnya penuh dengan kutu.
Dirimu nenenda, dengan sepenuh hati tak pernah membiarkan itu terjadi. Dengan jari rentamu, menelusuri helai demi helai rambutku. Dirimu menamakan kegiatan ini "menelisik".
Jumat, 15 Juli 2011
How to make a caption in News Photograph
Sometimes, making caption for some people is so difficult. But some photographer from Antara News Agency give me tips how to make caption. Check this out.
Caption is words that are printed underneath a picture, cartoon, etc. That explain or describe it. [Oxford University Press]
Caption is the explanatory comment or designation accompanying a pictorial illustration [Merriam-Webster]
Roland Barthes in 1977 said
"frequently, it is the caption select one out of many possible meanings from the image and anchors it with words."
Ulang-Ulang Poteh, Si Mujarab Yang Ditinggalkan
"Aku bersujud pada Allah berpedoman pada Nabi...Aku berwujud pada Allah bergantung pada Nabi."
Lantunan syair khas Melayu Riau disenandungkan tak henti-hentinya oleh seorang lelaki berpakaian hitam-hitam. Memecah kesunyian malam di Pekanbaru pada akhir Juli lalu. Bau kemenyan semerbak ke udara bercampur dengan hawa sejuk malam itu.
Mengenakan ikat kepala kuning, lelaki tersebut menutup bagian belakang tubuhnya dengan kain putih. Lelaki yang akrab disapa Bomo atau dukun besar tersebut memutar kepalanya dari ke kiri dan ke kanan. Sepuluh orang asisten yang berada di belakangnya sibuk meramuk racikan, tanda dimulainya pengobatan ala Sakai.
Lantunan syair khas Melayu Riau disenandungkan tak henti-hentinya oleh seorang lelaki berpakaian hitam-hitam. Memecah kesunyian malam di Pekanbaru pada akhir Juli lalu. Bau kemenyan semerbak ke udara bercampur dengan hawa sejuk malam itu.
Mengenakan ikat kepala kuning, lelaki tersebut menutup bagian belakang tubuhnya dengan kain putih. Lelaki yang akrab disapa Bomo atau dukun besar tersebut memutar kepalanya dari ke kiri dan ke kanan. Sepuluh orang asisten yang berada di belakangnya sibuk meramuk racikan, tanda dimulainya pengobatan ala Sakai.
Randai Kuantan Bertahan di Tengah Gempuran
Malam semakin larut ketika sayatan dawai biola memecah keheningan malam, disusul tabuhan gendang bertalu-talu, dan tiupan serunai. Gabungan tiga alat musik tersebut menghasilkan irama khas Melayu daratan.
Dua puluh lelaki yang pada mulanya duduk melingkar, beranjak berdiri dan mulai menghentakkan kaki ke bumi. Mereka berjoget bersama. Raut muka ceria dan gelak tawa menghiasi wajah mereka. Tak lama kemudian, satu per satu penonton memasuki panggung dan turut berjoget bersama.
Yah, itu merupakan salah satu bagian pembuka dari Randai Kuantan yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, yang dipertontonkan di Taman Budaya Riau, Sabtu malam (27/3).
Selama ini Randai identik dengan seni tradisional Sumatra Barat, namun hal tersebut dipatahkan dengan adanya Randai Kuantan yang berasal dari Riau.
Para Pembangkang di Negeri Upeti
Suasana tenang Senin siang di sebuah rumah makan di Jalan Paus, Pekanbaru, tiba-tiba berubah gaduh oleh datangnya sekelompok petugas berpakaian lengkap.
Mengenakan seragam hijau tua, sepatu lars panjang, ditambah baret yang terpasang di kepala, satu kompi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masuk rumah makan itu.
Sontak para pengunjung yang sedang santap siang terkejut, termasuk Hamdan, salah seorang pelayan rumah makan tersebut.
Hati Hamdan semakin ciut ketika salah seorang petugas Satpol PP mendekatinya dan menanyakan pajak 10 persen yang belum disetor oleh majikannya
"Saya tidak tahu apa-apa mengenai pajak," kilahnya terbata-bata.
Tak berapa lama kemudian, datang Buyung, pemilik rumah makan menghampiri petugas Satpol PP tersebut. Tanpa basa-basi petugas yang ditemani pegawai Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) langsung mengulang kembali pertanyaan; mengapa tidak membayar pajak rumah makan?.
Mengenakan seragam hijau tua, sepatu lars panjang, ditambah baret yang terpasang di kepala, satu kompi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masuk rumah makan itu.
Sontak para pengunjung yang sedang santap siang terkejut, termasuk Hamdan, salah seorang pelayan rumah makan tersebut.
Hati Hamdan semakin ciut ketika salah seorang petugas Satpol PP mendekatinya dan menanyakan pajak 10 persen yang belum disetor oleh majikannya
"Saya tidak tahu apa-apa mengenai pajak," kilahnya terbata-bata.
Tak berapa lama kemudian, datang Buyung, pemilik rumah makan menghampiri petugas Satpol PP tersebut. Tanpa basa-basi petugas yang ditemani pegawai Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) langsung mengulang kembali pertanyaan; mengapa tidak membayar pajak rumah makan?.
Tari Melayu, Antara Tradisi Dan Eksistensi
Tari Zapin |
Rumpun Melayu kaya akan khasanah budaya. Banyak ragam tarian yang tak lepas dari nuansa Islami yang berasal dari daerah itu.
Tarian Melayu identik dengan gerak yang lemah gemulai dan sarat makna. Penari Melayu pantang membelakangi para penonton, karena itu sama saja dengan menghina. Jika pun mundur itu dengan perlahan tanpa membelakangi.
Begitu juga gerak tari Melayu, jarang yang berjingkrak atau melompat. Karena dianggap melanggar kesopanan.
Gerak tangannya pun demikian. Tak ada yang sampai memperlihatkan bagian ketiak. Dan lagi...lagi karena dianggap tidak sopan jika memperlihatkan ketiak.
Untuk pakaiannya pun menggunakan baju lengan pajang. Orang Melayu biasa menyebutnya sebagai baju kurung.
Kamis, 14 Juli 2011
Manusia Serigala
Pernah mendengar cerita fiksi anak-anak yang berjudul Si Kerudung Merah dan Manusia Serigala atau dalam bahasa aslinya Red Riding Hood. Cerita tentang si gadis kecil yang selalu mengenakan kerudung merah dan ingin mengunjungi neneknya. Begini kisahnya.
Photography Clinic, Man Behind The Gun
If your pictures aren't good enough, you're not close enough - Robert Capa
Dua pekan belakangan ini, siswa Susdape XVI memiliki semangat baru. Seperti baterei telepon seluler yang dicharge kembali.
Ada energi dan semangat baru. Setelah hampir dua bulan hanya berada di kelas yang kerjanya hanya mendengarkan dan mendengarkan.
Yah, mulai awal Juli lalu, kami belajar tentang fotografi. Instrukturnya, tak jauh-jauh. Para fotografer yang bekerja di Antara Foto.
Ada Pak Hermanus, Mas Maha Eka Swasta, Mas Prasetyo, Mas Himawan, Bang Ismar Paritzki, Mas Saptono dan Mas Andhika Wahyu.
Belajar fotografi, seakan membuat adrenalin terpacu. Penasaran akan hal-hal baru. Termotivasi untuk mendapatkan gambar-gambar unik dan bagus.
Buatku sendiri, ini sangat membantu. Punya kamera digital, tapi tidak bisa mengoperasikan (selalu saja auto). Tak mengerti apa itu diafragma, kecepatan dan iso.
Rabu, 06 Juli 2011
Ketika Harus Mengakhiri
Ratusan remaja tanggung menjejali lapangan basket Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Beragam ekspresi tergambar.
Ada yang tertawa bersama teman sejawat. Tersenyum simpul melihat lawan jenis ataupun diam, karena tak satu pun yang dikenal. Hanya ada beberapa wajah yang ku kenal seperti temanku di sekolah menengah Abdul Muis, selebihnya asing.
Hingga kemudian, lelaki bertubuh bongsor memecah suasana. Dengan suara baritonnya, ia seakan memberikan shock therapy. Apalagi dengan nada suara menekan yang membuat ciut nyali yang mendengarnya.
Ada yang tertawa bersama teman sejawat. Tersenyum simpul melihat lawan jenis ataupun diam, karena tak satu pun yang dikenal. Hanya ada beberapa wajah yang ku kenal seperti temanku di sekolah menengah Abdul Muis, selebihnya asing.
Hingga kemudian, lelaki bertubuh bongsor memecah suasana. Dengan suara baritonnya, ia seakan memberikan shock therapy. Apalagi dengan nada suara menekan yang membuat ciut nyali yang mendengarnya.
Selamat Jalan Pak Kiai
Dalam perjalanan nan membosankan akhir pekan lalu, sekilas aku membaca tentang dai sejuta umat, KH Zainuddin MZ. Berita tentang dirinya bukan menjadi fokus utama, yang utama adalah muktamar PPP. Berita itu menyebutkan mantan Ketua PPP Hamzah Haz, meminta kejadian Zainuddin MZ keluar dari PPP dan membuat partai baru tidak terulang kembali. Toh, pada akhirnya partai pimpinan sang dai itu gagal meraih 2,5 persen suara di parlemen atau parlementary treshold.
Pada Senin (4/7) pagi, saat aku berjalan melintasi pasar baru. Aku mendengar ceramah dari dai tersebut. Dipasang para pedagang yang tengah asyik menggelar dagangannya.
Pada Senin (4/7) pagi, saat aku berjalan melintasi pasar baru. Aku mendengar ceramah dari dai tersebut. Dipasang para pedagang yang tengah asyik menggelar dagangannya.
Selasa, 05 Juli 2011
Ketika Cinta Bicara
Untuk sahabatku Febryanti Sahara
Ketika Cinta Bicara
Masih setengah tak percaya, aku menyaksikan pemandangan di depanku. Sepasang kekasih yang bersanding di pelaminan. Si perempuan tampil menawan dengan mengenakan baju kebaya coklat muda. Sesekali ia tersenyum sumringah ke pengunjung yang hadir. Sedangkan pasangannya, lelaki muda tegap, memeluknya dengan penuh kehangatan. Seakan tak peduli dengan puluhan pasang mata yang menatap iri dengan adegan itu.
Aku masih tertegun, sungguh tak percaya dengan apa yang kulihat. Ketika temanku, Retno, mengajakku untuk melangkah jauh ke dalam. Dengan perlahan, aku mencoba menggerakkan kedua kakiku. Tetap saja, ada perasaan yang aku tak mengerti apa itu. Aku seperti bermimpi saja rasanya.
Ketika Cinta Bicara
Masih setengah tak percaya, aku menyaksikan pemandangan di depanku. Sepasang kekasih yang bersanding di pelaminan. Si perempuan tampil menawan dengan mengenakan baju kebaya coklat muda. Sesekali ia tersenyum sumringah ke pengunjung yang hadir. Sedangkan pasangannya, lelaki muda tegap, memeluknya dengan penuh kehangatan. Seakan tak peduli dengan puluhan pasang mata yang menatap iri dengan adegan itu.
Aku masih tertegun, sungguh tak percaya dengan apa yang kulihat. Ketika temanku, Retno, mengajakku untuk melangkah jauh ke dalam. Dengan perlahan, aku mencoba menggerakkan kedua kakiku. Tetap saja, ada perasaan yang aku tak mengerti apa itu. Aku seperti bermimpi saja rasanya.
Langganan:
Postingan (Atom)