Sabtu, 14 November 2015

New Media, New Theory

    Pola komunikasi mengalami revolusi besar seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi di dunia. Perkembangan zaman dan teknologi ini membuat bagaimana cara individu melakukan komunikasi mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
    Pada beberapa dekade lalu dimana masyarakat belum mengenal internet, saluran komunikasi sangatlah terbatas. Media lama atau media tradisional kerap kali dapat dijumpai hanya berupa koran, televisi, maupun radio.
   Namun kini tatanan media menjadi sangat berkembang dimana saluran komunikasi akhirnya borderless atau tidak terbatas, relasi antarindividu dapat terjalin melalui mediasi perangkat teknologi. Teori media baru menangkap hal ini sebagai revolusi pola komunikasi dari pola broadcast menuju pola jaringan yang memungkinkan jangkauan luas dilihat dari segi pengirim maupun penerima pesan.
    Memang tak dapat dipungkiri saat ini perhatian masyarakat terfokus pada berbagai hal yang terkait dengan internet, karena penggunaannya yang mampu memudahkan informasi tersampaikan dengan cepat dari si pengirim pesan. Hal ini bisa dilihat dari kemunculan situs berita online, iklan yang terdapat di dalam website maupun aplikasi, berbagai macam aplikasi media, forum diskusi, hingga mesin pencari informasi. Pada kenyataannya media baru memang disambut dengan ketertarikan yang sangat kuat, bahkan terselip euphoria atau overestimasi yang sangat signifikan seperti yang diungkapkan oleh Roosler (2001).

Apa yang baru dari Media Baru?

    Dalam McQuail dijelaskan bahwa aspek yang fundamental dari teknologi komunikasi dan informasi adalah fakta mengenai digitalisasi. Jika dicermati, maka internet tidak hanya berkaitan dengan bagaimana pesan diproduksi dan didistribusi saja. Akan tetapi berkaitan juga dengan bagaimana akhirnya pesan tersebut diolah, kemudian ditukar, hingga disimpan. Semua dilakukan serba digital dan paperless.
    Dalam kegiatannya, komunikasi berbasis internet juga tidak se-birokrat seperti media massa pada umumnya yang memungkinkan sebuah pesan dapat diolah kembali, dihapus, disimpan, hingga didistribusi kembali kepada khalayak ramai.
    Poster (1999) mengemukakan bahwa internet mampu menggabungkan fungsi televisi, radio, dan film serta mendistribusikannya melalui teknologi komunikasi. Hal ini tentu melampaui dari apa yang bisa dilakukan oleh media cetak dan media penyiaran model lama. Lima fungsi media baru menurut Poster, yaitu:
Teori & Perspektif Komunikasi Massa
1. Memungkinkan komunikasi kepada khalayak banyak secara interaktif (many to many communication)
2. Memungkinkan penerimaan dan pendistribusian kembali pesan secara simultan
3. Dislokasi kegiatan komunikatif (bergesernya atau berubahnya kegiatan komunikasi massa yang saat ini bisa dilakukan dimanapun bahkan menembus batas negara melalui ruang-ruang modern)
4. Menyediakan kontak global secara instan (dalam media baru/internet terdapat fitur kontak yang bisa diakses oleh masyarakat seluruh dunia baik berupa email maupun webchat)
5. Memasukkan materi terbaru ke dalam mesin yang telah terkoneksi dengan yang lain (berjaringan) Memasukan konten bisa langsung dilakukan dalam internet bahkan tanpa harus menunggu tim editor sebagaimana terdapat di birokrasi media lama

Berita, Opini Publik dan Komunikasi Politik




A.    PENDAHULUAN

Suatu komunikasi atau informasi yang dihantarkan melalui media massa tentunya baik secara sengaja maupun tidak akan berpengaruh atau menimbulkan efek bagi penerima/pemirsanya. Jika dilihat dari muatan informasinya, maka isi dari informasi di media massa secara garis besar dapat digolongkan menjadi berita dan komunikasi politik. Secara umum, kedua jenis informasi ini akan berpengaruh kepada tingkat pengetahuan, opini dan perilaku pemirsanya, baik secara sengaja maupun tidak. Secara sengaja artinya, efek telah direncanakan atau didesain oleh sang pembuat informasi agar pemirsanya memiliki pengetahuan, opini dan perilaku tertentu yang diinginkan. Secara tidak sengaja artinya, sang pembuat informasi murni memberikan informasi tanpa maksud untuk mengarahkan atau menciptakan pengetahuan, opini ataupun perilaku tertentu dari pemirsanya. Contoh efek yang disengaja adalah informasi yang bersifat propaganda, misalnya sang pemberi informasi ingin pemirsanya di dalam populasi tertentu memiliki kebencian terhadap praktik premanisme. Maka, informasi yang diberikan dibuat menampilkan berbagai hal negatif yang ditimbulkan premanisme dan bagaimana masyarakat akan dirugikan karenanya. Mendapat berbagai informasi tersebut, maka pemirsanya akan membenci praktik premanisme, persis seperti yang diinginkan oleh sang pemberi informasi. Sedangkan contoh efek yang tidak disengaja misalnya media massa murni memberitakan mengenai hasil riset bagaimana pola hidup tidak seimbang antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan tekanan dan tingkat stress tertentu yang akhirnya meningkatkan risiko terhadap penyakit kritis. Menerima informasi seperti ini, banyak pemirsa di dalam satu populasi akhirnya mulai memperbaiki pola hidup mereka supaya lebih seimbang dan terhindar dari stres.

Ekonomi dan Tata Kelola Media

Latar Belakang
Selama ini media massa lebih dibahas dari sudut pandang sebagai institusi sosial saja, padahal perkembangan zaman membuat media telah berkembang menjadi sebuah industri dalam rangka memenuhi kebutuhan  sosial dan budaya individu dan masyarakat . Media telah tumbuh bukan saja sebagai alat penyampai pesan sosial, politik dan budaya, tetapi juga sebagai perusahaan bisnis. Tren ini menjadi semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan pertumbuhan industri dan kepentingan ekonomi diseluruh sektor komunikasi dan informasi.
                Hal ini berkaitan dengan privatisasi perusahaan telekomunikasi negara dan kegiatannya yang semakin meluas baik secara nasional dan internasional, serta ditambah faktor dari pergeseran ekonomi negara bekas jajahan komunis kearah pasar bebas

Media ‘Bukan Hanya Sekedar Bisnis Lain’
                Institusi media memiliki sebuah karakteristik, yaitu adanya aktivitas yang berkaitan erat dengan ekonomi dan politik serta ketergantungan terhadap perkembangan teknologi. Aktivitas tersebut melibatkan produksi barang dan jasa yang termasuk dalam ranah bisnis swasta (private) dan juga publik.
Ada 3 perspektif  dalam teori institusi media:
Perspektif ekonomi/industri
Memandang kekhasan dan bermacam-macam karakteristik media  sebagai  media yang berbeda dan konteks yang berbeda.
Perspektif politik-ekonomi kritis
Konsep yang diturunkan dari kritik kapitalisme, dengan mengacu pada proses konsentrasi dan komersialisasi.
Perspektif kepentingan publik
Bagaimana sebuah media bertindak, berdasarkan kepentingan publik.

Pertanyaan yang timbul untuk teori yang muncul dari ekonomi dan pemerintahaan.
                Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab untuk mengidentifikasi masalah umum dalam analisa teori ini:
-      Bagaimana media tertentu berbeda dalam istilah ekonomi dan politik?
-      Bagaimana dan mengapa sistem media berbeda dalam struktur dan kontrol?
-      Bagaimana dan mengapa ekonomi media berbeda dari industri lain?
-      Apa sebab dan akibat dari konsentrasi media?
-      Apa kebab dan akibat dari internasionalisasi
-      Apakah hubungan beban konvergensi teknologi sebagai paksaan untuk perubahan media?
-      Bagaimana kinerja media yang dipengaruhi oleh sumber finansial?

Rabu, 11 November 2015

Lucky

     Saya tak pernah terpikir bisa menginjakkan kaki di sini. Di Benua Amerika. Ini seperti mimpi, saya bahkan tak pernah membayangkan bisa ke sini.
    Sama halnya seperti sebulan yang lalu, saya menginjakkan kaki di Rusia. Tak pernah sama sekali membayangkannya. 
    Mungkin saya orang yang payah, belajar Bahasa Inggris sejak SD, tapi sampai sekarang tak lancar-lancar. Mungkin juga ada yang salah dengan otak saya. Saya juga tidak jago dalam hitung-hitungan, otak kanan juga tak bisa diandalkan. Atau jika berandai-andai, saya hanya beruntung.
   Saya bisa berangkat ke Rusia karena salah seorang senior saya akan berangkat ke Paris. Biar adil, kemudian manajer memberikan jatah ke Rusia pada saya.
    Dua minggu setelah sampai di Tanah Air, saya kembali mendapatkan tawaran ke Amerika. Saya menyerahkan semua keputusan pada kantor, saya pasrah karena sudah pulang dari Rusia.
    Kantor pun sudah memberikan nama pada pihak kementerian. Suamipun sudah menghibur dan menyerahkan semua keputusan pada Alloh SWT. Semua keputusan, merupakan yang terbaik bagi saya. Saya percaya itu
   Anehnya kementerian menolaknya dan mau tidak mau saya yang berangkat ke Amerika. How lucky I am. 
   Semuanya atas doa dari emak saya. Perempuan tangguh yang tak kenal lelah berjuang untuk keluarga, sayangnya saya belum bisa membahagiakan beliau. Saya justru merepotkan emak sampai kini. Maafkan saya emak...
  
  

Rabu, 14 Oktober 2015

Masjid Agung Moskow, Stalin pun Berterimakasih Pada Umat Islam


 Tulisan saya, yang dipublikasikan di sejumlah media

Moskow - Kurang lengkap rasanya berkunjung ke Ibu Kota Rusia, Moskow, tanpa menginjakkan kaki ke Masjid Agung Moskow (Moskovskiy Soborniy Mecet) yang terletak di Jalan Prospect Mira.

Masjid itu bersebelahan dengan Olympic Indoor Stadium yang pernah digunakan saat pelaksanaan Olimpiade 1980.

Masjid itu diresmikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada 23 September 2015.

Tak sulit untuk menemukan Masjid Agung Moskow atau dikenal juga dengan Masjid Katedral Moskow itu. Masjid tersebut terletak tak jauh dari stasiun kereta bawah tanah Prospect Mira.

Dari stasiun tersebut, pengunjung dapat berjalan kaki sejauh 300 meter. Jika kesulitan menemukan masjid tersebut, di depan stasiun banyak pemandu jasa yang menawarkan jasa panduan ke masjid tersebut. Biayanya pun seikhlasnya.

Untuk mencapai ke masjid tersebut, kita akan melewati pasar tradisional. Di pasar tersebut, dengan mudah ditemukan makanan halal bagi kaum Muslim.

Dari pasar tradisional itu, kita akan terlihat jelas kubah utama masjid yang berlapis emas setinggi 46 meter. Kubah utama masjid dan dinding masjid itu dihiasi dengan ukiran ayat-ayat Alquran.

Masjid tersebut juga diapit dua menara yang didominasi warna biru setinggi 72 meter. Sejumlah kubah kecil berwarna biru menghiasi atap masjid terbesar di daratan Eropa tersebut.

Untuk bisa masuk ke masjid itu, hanya bisa melalui satu pintu, yang terletak di pintu kanan masjid. Pengunjung pun harus melewati "metal detector".

Kamis, 01 Oktober 2015

Pagi Jendrral

Pagi Jenderal
Bagaimana tidurmu? Nyenyakkah?
Atau kau terusik dengan rencana permintaan maaf pemerintah

Darah itu merah Jenderal.
Itu sangat menyakitkan, bukan?
Kami di sini hanya terdiam
Tapi bukan berarti tak bisa melawan

Selasa, 22 September 2015

Serunya Naik Etihad

     Baru pertama kali melakukan penerbangan jauh dengan Etihad, itu pun dibayarin rasanya norak sekali. Wkwkwk.
    Terbang perdana dengan Etihad, tujuannya ke Moskow. Menghadiri undangan dari BUMN Nuklir Rusia, Rosatom.
    Naik Etihad nyaman banget. Tempat duduk lega dan yang terpenting ada Etihad Box Entertainment. You can wathcing movie, listening the music or playing games. Ya, jadi ada remotnya gtu, klo dibalik bisa jadi joystick. Hihi.
   Di kabin pesawat juga boleh hidupin hp, tapi roaming. Trus ada wifi too, tapi ya itu kudu bayar.
   Makanannya enak. Hampir tiap jam, awak kabin lalu lalang ngasih makan dan minuman.
   Mau bobo juga nyaman, ada selimut dan bantal leher. Wihhh. Baru kali ini nemu begituan di pesawat.
    Setelah melalui perjalanan selama delapan jam, pesawat transit di Abu Dhabi. Sama kek bandara di negara-negara Arab, ya Abu Dhabi juga mewah dan nyaman. Banyak toko duty freenya.
   Tempat duduk buat transit juga nyaman, ada kursi selonjoran gtu. Nyaman banget deh, ngebayangin Soekarno Hatta kek gtu...tau kapan ya

Kamis, 10 September 2015

Defenisi

Sebenarnya bahagia itu apa sih?
Apakah kebahagian itu hasil sublimasi dari apa-apa yang dilakukan?
Atau memang bukan itu

Sabtu, 05 September 2015

Musuh Iblis

Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat
menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasul saw untuk
memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun
yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan
derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan
dan perisai umat manusia.
Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis dan berkata : “Hai
Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah
saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap
pertanyaan Rasulullah dengan jujur. Jika engkau berdusta
walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua
anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang
amat pedih”.
Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat
ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw
dengan menyamar sebagai orang tua yang buta sebelah
matanya dan berjanggut putih 10 helai yang panjangnya
seperti ekor lembu.
Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam,
Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata :
“Ya Rasullullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku?
Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab
Nabi dengan marah : “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau
menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku
sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau keluar
dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega membunuh
Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud
dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as dengan asap
beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama,
kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman
meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai
isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang
telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.o
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah
azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu.
Aku mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis.
Apa tujuanmu menemuiku?”.
Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah.
Engkau dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul
Anbiya. Aku datang atas perintah Allah untuk memberitahu
segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam
as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang
engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu
dengan sebenarnya, aku tidak berani menyembunyikannya”.
Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama Allah dan
berkata : “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang
sepatahpun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.
Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun tersenyum dan
berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati
segala perbuatannya agar didengar seluruh sahabat yang ada
di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku.
Pertanyaan Nabi (1) :
“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”
Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling
besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.
Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun
gemetar karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul
Anbiya! Aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang
dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda, kecuali
dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh
Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah
diriku menjadi abu.
Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir
karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran
supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga
aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau
munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan
yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam
neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.
Pertanyaan Nabi (2) :
“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”
Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang
merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan
suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang
salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya
meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman,
berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas,
perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya
hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram.
Demikian juga ketika pesta di mana lelaki dan perempuan
bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya
mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila
terminum arak itu, maka hilanglah akal, fikiran dan malunya.
Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu
maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga
perbuatan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka,
terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu,
peminjam dan pencuri.
Apabila mereka sadar akan kesalahan mereka lalu hendak
bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya
mereka membatalkannya. Semakin keras aku goda supaya
mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika
hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri,
sombong dan melengahkan amalnya. Jika lidahnya yang
tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan
mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3) :
“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan
pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan
menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka
yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang
menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang
menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu?
Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?
Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang
Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku
menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa
diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat
dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang
lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di dunia ini beribadah
bersama para Malaikat beberapa waktu lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan
seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu
Allah menciptakan manusia yang pertama (Nabi Adam as)
dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat
sujud kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh
karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan
rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan
menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah
menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang
permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari.
Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang
menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir
dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan
kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga
mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami
hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya
Habil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya
aku lakukan hingga hari kiamat kelak.
Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku
dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala
rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan
balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun ke
dunia dan memberitahu manusia yang lain tentang apa yang
sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga
tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.
Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak
diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia
karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu
langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan
melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah
banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan
semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah
pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas
menghasut manusia”.
Pertanyaan Nabi (4) :
Rasullullah bertanya “Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau
tipu dari manusia?”
Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan iktikad / niatnya,
imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan,
perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga,
akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-
kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.
Pertanyaan Nabi (5) :
“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi
padamu?”
Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang sangat besar.
Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku
kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manusia
pada setiap anggota badannya.
Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya
malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang
pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-
buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya,
matanya senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri, telinganya
senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi
yang lain.
Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang
sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama, penat
waktu duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu merasa
terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, itu semua
membuat berkurangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat
menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum
mereka dengan hukuman yang berat”.
Pertanyaan Nabi (6) :
“Jika umatku membaca Al-Qur’an karena Allah, apa yang
terjadi padamu?”
Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-Qur’an karena Allah,
maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku
lari dan menjauh darinya”.
Pertanyaan Nabi (7) :
“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana
perasaanmu?”
Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku
karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.
Pertanyaan Nabi (8) :
“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”
Jawab Iblis : “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling
besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan
Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi,
bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi
orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa
yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar
serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang
menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni
Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya
siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang
berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah
dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan
semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga
dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah
Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam
syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah
Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya
menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu
dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai
serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana
pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah
habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan
perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri
telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka
bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa
rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.
Pertanyaan Nabi (9) :
“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”
Jawab Iblis : “Seluruh sahabatmu termasuk musuh besarku.
Tiada upayaku melawannya dan tiada satupun tipu daya yang
dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah
berkata : “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit,
jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat
petunjuk”.
Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak
dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan
denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia
menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah
mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal
kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan
Abu Bakar. Lagipula dia telah menjadi mertuamu karena
engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina Aisyah yang
juga banyak menghafal Hadits-haditsmu.
Adapun Sayyidina Umar bin Khatab, aku tidak berani
memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan
hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang
wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang sendiku karena
sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi
engkau telah mengatakan : “Jikalau ada Nabi sesudah aku,
maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah
orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan
Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.
Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa bertemu karena
lidahnya senantiasa membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang
sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu
sebanyak 2 (dua) kali. Karena taatnya, banyak Malaikat
datang menghampiri dan memberi hormat kepadanya karena
Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau
mengatakan : “Barangsiapa menulis Bismillaahirrah
maanirrahiim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta
merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati
syahid”.
Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat takut karena
hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat
sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin
memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka
karena dia sangat kuat beribadah dan beliau adalah golongan
orang pertama yang memeluk agama Islam serta tidak pernak
menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar ‘Ali
Karamullahu Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya dan
juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata : “Akulah
negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Lagipula dia menjadi
menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”.
Pertanyaan Nabi (10) :
“Bagaimana tipu dayamu kepada umatku?”
Jawab Iblis : “Umatmu itu ada 3 (tiga) macam. Yang
pertama, seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala
tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia
supaya mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan
laranganNya seperti kata Jibril as : “Ulama itu adalah pelita
dunia dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan seperti
tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan
karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan.
Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun, terlampau tamak
dengan harta dunia dan dihilangkan amal akhirat, maka
akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku
putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja
mengikuti kemauanku. Jadi dia selalu bimbang kepada dunia
dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal saleh,
tidak mau mengeluarkan zakat dan malas beribadah.
Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan lebih dulu dan
apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka aku rayu
supaya lupa beramal, tidak membayar zakat seperti Qarun
yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu
terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang
akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut
kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan”.
Pertanyaan Nabi (11) :
“Siapa yang serupa denganmu?”
Jawab Iblis : “Orang yang meringankan syariatmu dan
membenci orang yang belajar agama Islam”.
Pertanyaan Nabi (12) :
“Siapa yang membuat mukamu bercahaya?”
Jawab Iblis : “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi
palsu dan suka ingkar janji”.
Pertanyaan Nabi (13) :
“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”
Jawab Iblis : “Jika seorang Muslim buang air besar dan tidak
membaca do’a terlebih dahulu, maka aku gosok-gosokkan
najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.
Pertanyaan Nabi (14) :
“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa yang kau
lakukan?”
Jawab Iblis : “Jika umatmu hendak bersetubuh dengan
isterinya dan membaca do’a pelindung syaitan, maka aku lari
dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan
isterinya dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya.
Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar berbuat
maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena
kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka
makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya
lebih dulu daripadanya. Walaupun mereka makan, tidaklah
mereka merasa kenyang”.
Pertanyaan Nabi (15) :
“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”
Jawab Iblis : “Jika berbuat dosa, maka cepat-cepatlah
bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah, segeralah mengambil air
wudhu’, maka padamlah marahnya”.
Pertanyaan Nabi (16) :
“Siapakah orang yang paling engkau sukai?”
Jawab Iblis : “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur
atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan)
selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang,
bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”.
Pertanyaan Nabi (17) :
“Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”
Jawab Iblis : “Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang
yang matanya terbuka di waktu Subuh tetapi menyambung
tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian
juga pada waktu Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya’, aku
beratkan hatinya untuk sholat”.
Pertanyaan Nabi (18) :
“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”
Jawab Iblis : “Orang yang banyak menyebut nama Allah,
bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat,
banyak tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah malam”.
Pertanyaan Nabi (19) :
“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan matamu?”
Jawab Iblis : “Orang yang duduk di dalam masjid dan
beri’tikaf di dalamnya”.
Pertanyaan Nabi (20) :
“Apa lagi yang dapat memecahkan matamu?”
Jawab Iblis : “Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya,
mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka
selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda : Syurga
itu di bawah tapak kaki ibu”.
(Dikutip dari : KH. Abdullah Gymnastiar, Muhasabah Kiat
Sukses Introspeksi Diri, Penerbit Difa Press, September
2006)

Selasa, 01 September 2015

Haikal Sayang

     Pulang kuliah  semalam, dapat kabar yang kurang mengenakkan. Haikal, teman anakku Nana, meninggal setelah empat bulan berjuang melawan sakit di Rumah Sakit Umum Tangerang. Sedih tak terkira...
    Rasa-rasa terbayang, gerak langkah Haikal saat berjalan. Tubuhnya montok dan gagah. Kulitnya putih bersih. Badannya yang sanggam.
   "Calam Nana..calam Nana," ucap Haikal saat bertemu Nana. Begitu diulurkan tangan oleh Nana, Haikal langsung menyambutnya. Kemudian memeluknya. Begitu seterusnya...
    Tak terbayang bagaimana hancurnya hati ibu dan ayahnya. Juga apaknya (kakeknya). Dulu, di mobil pick up milik ayahnya terpampang besar tulisan Haikal. Tapi kemudian mobil tersebut dijual karena rusak.
   Aku juga masih ingat, ketika lebaran tahun lalu menumpang mobil ayahnya, naik mobil pick up ke Tanjung Pasir,  Tangerang. Rame2. Seru sekali.
    Kondisi Haikal memburuk sejak empat bulan yang lalu. Badannya yang gemuk menyusut. Tidak mau makan. Haikal lebih banyak menghabiskan waktu dalam gendongan, hanya melihat tanpa bersuara. Disapapun, Haikal diam. Tubuh ibunya juga semakin kurus, mengurus dan memikirkan anak.
    Saat aku menjenguknya, kakeknya menjelaskan sakitnya. Dengan bahasa orang awam dijelaskan kalau saluran makanannya tak bisa mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh.
   Sayangnya, Haikal tak mendapatkan pengobatan medis diakhir hayatnya. Keluarganya lebih memilih pengobatan alternatif dengan berbagai alasan.
    Duh Haikal sayang...perih hati mendengar kabarmu. Nana kehilangan temannya sedari kecil. Sahabat baiknya. Haikal umurnya hanya delapan bulan lebih tua dari Nana.
   Tak akan ada lagi, Haikal yang padat berisi yang akan bermain dengan Nana. Tak akan ada lagi, Haikal yang gemar minum susu. Sedihnya hati ini nak...Urusanmu telah selesai di dunia ini nak, sedangkan kami belum. Selamat jalan nak Haikal....

Senin, 31 Agustus 2015

Manajemen Komunikasi UI

Yeah, akhirnya detik ini aku kembali mencicipi bangku kuliah. Setelah melewati delapan gunung, sepuluh lembah, akhirnya kuliah lagi. Wkwkwk.

Setelah lelah berharap beasiswa. Akhirnya aku putuskan bayar sendiri. Sebenarnya hanya berharap beasiswa, tanpa ada usaha. Jadi mana mungkin dapat beasiswa kan... akhirnya ya bayar sendiri aja lha, ketimbang ga kuliah. Jadilah aku seperti saat ini, Senin sampai Kamis malam bertungkus lumus dengan buku.hehe

Kuliah perdana, Senin (31/8), dengan mata kuliah manajemen strategik komunikasi diampu oleh Prof Ferdinand Saragih. Asyik sih kayanya orangnya, dengan candaan ala kaum intelektual. Kuliah perdana pulang cepat, jam 20.30 sudah pulang karena iPad si profesor habis batereinya. Sebenarnya, dari awal beliau dah bilang kalau mau pulang cepat sih...

Pas mau keluar gedung, ketemu humas dikti mas Yugi, lagi ngobrol ama teman2nya. Dan ternyata mengambil prodimyang sama dengan diriku..pas bilang kuliah perdana dengan sang profesor, mas yugi cekikikan. Lihat saja ntar, katanya..jadi penasaran..

Minggu, 16 Agustus 2015

Bahan bakar

Pada akhirnya,
Pada takdirlah manusia bersimpuh
Pada malam panjang, yang entah kapan berakhir
Pada kenangan, yang mengoyak-ngoyak dalam sepi

Enyah kau
Pergi saja.
Melintas saja kau tak boleh, apalagi hadir. Tak patut

Sabtu, 15 Agustus 2015

Abangku yang hebat (2)

    Lagi-lagi tak pernah bosa bercerita tentang uda. Aku punya banyak kisah tentangnya, separuhnya aku tuangkan di sini http://indriaeriza.com/index.php/2010/08/14/abangku-yang-hebat/

   Nah, ceritanya pas Lebaran kemarin, Abangku yang baik hati tersebut bersama keluarganya datang ke Tangerang. Bersama Kak Juli dan dua anaknya. Mereka mengendarai mobil selama lebih kurang 24 jam nonstop, untuk sampai ke kotaku. Hebat bukan.

   Awalnya, aku yang ingin pulang ke Airmolek. Tapi berhubung, Abangku itu udah janji dengan Emak, mau datang ke Tangerang, akhirnya aku mengalah. Padahal kerinduanku akan Airmolek, sudah mencapai ubun-ubun. :)

   Pertama sampai di rumahku. Ia berkeliling, melihat-lihat rumahku yang mungil dan langsung beri kritik dan saran. Semuanya aku iyakan.

   Hari pertama nyampe, mereka bukan nginap di rumahku, namun di kontrakanku di Jakarta. Rumahku hanya punya dua kamar dan kepake semua. Sementara di kontrakan kosong dan fasilitas yang ada cukup lengkap.

   Selama beberapa hari aku menemani mereka. Ku jamu sebisanya, ke sana ke mari. Badan penat, uang habis, misua bilang, makanya jangan kek orang kaya, habiskan duit lu. Aku diam saja, uangkan bisa dicari.

Jumat, 14 Agustus 2015

Kembali ke Titik Nol

    Sekiranya kembali ke titik nol, maka kembali lah. Sekiranya tak lagi dianggap, ya sudahlah. Biarkan Tuhan yang menilai semua apa yang dikerjakan oleh manusia. Sejauh ini dan selama ini....

Minggu, 09 Agustus 2015

Tak (Lagi) Bersemangat

    Saya tak punya (lagi) alasan kuat untuk tetap bertahan di perusahaan tempat saya bernaung saat ini, selain bertahan atas nama uang. Bertahan agar tetap bisa melanjutkan pendidikan. Kembali ke tujuan awal, ketika saya mulai bekerja.
   Media massa merupakan dunia yang dinamis dan juga kejam. Setidaknya, saya menyimpulkan hal itu setelah beberapa kali bekerja di tempat berbeda. Dinamis karena terus mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga tempat dimana fitnah selalu bertebaran tanpa peduli siapa yang akan dituju.
   Sikut-menyikut adalah hal yang lumrah. Sesuatu yang menjadi hak seseorang, bisa saja diambil oleh kawan lain dengan dalih senioritas. Tidak yang ada yang lebih tabah selain kesabaran itu sendiri.

Saya harus berbahagia

     Saya harus berbahagia, beban selama beberapa tahun akhirnya lepas. Tak ada yang mengharap saya harus kembali padanya. Tak ada lagi yang perlu saya khawatirkan.
    Dia telah bangun dan melanjutkan hidup. Dia bangkit, menatap masa depan dan berbahagia dengan pujaan hatinya. Saya pun harus berbahagia. Tak ada alasan saya harus kecewa.
   Toh, dulu saya yang meninggalkan dia dan memilih menikah dengan lelaki lain. Membiarkannya terpuruk meski sebenarnya saya punya alasan untuk itu, lelaki tanpa keberanian sama dengan pengecut. Dia tak berani menikahi saya karena alasan keuangan  plus pekerjaan dan saya punya seribu alasan untuk tidak bersama.
    Pada akhirnya, dia mengabari saya akan menuju pelaminan. Saya lah orang pertama yang harus mengucapkan selamat, karena keberaniannya menikah meski tak punya cukup modal, tapi sekarang punya pekerjaan. Saya juga harus mengucapkan selamat, karena kecantikan istrinya yang setara dengan bidadari.
    Benar, tak ada kesedihan. Semua harus dirayakan, apalagi pernikahan yang hanya berlaku sekali seumur hidup. Selamat...

Labirin

    Rasanya seperti masuk ke dalam labirin, lurus, berkelok-kelok tanpa tahu dimana pintu keluar. Pada akhirnya hanya kembali pada titik yang sama, yakni keegoan.
    Pertanyaan yang sama, terlontar tiga tahun yang lalu dan selalu berulang. Ketika akan menikah, siapa yang harus ikut siapa. Apakah saya yang harus ke kotanya atau dia yang mengalah.
    Jujur, sulit bagi saya untuk kembali ke Cilegon, kota dengan sejumlah kenangan. Kenangan baik dan buruk. Akan tetapi bagi saya, banyak alasan tak kembali ke kota itu. Kota itu panas dan penuh debu karena banyak pabrik.
   Pekerjaan saya tak memungkinkan saya pindah ke kota terdekat dari Cilegon, karena ketiadaan posisi. Satu-satunya yang kosong ya di Cilegon. Akan tetapi saya kurang berminat. Satu hal yang pasti, saya tak mau dibayangi masa lalu.
    Di ibu kota, tempat saya mencari nafkah, sebenarnya saya pun tak berminat untuk hidup selamanya di kota ini. Saya hanya ingin mencari pengalaman dan ilmu.
   Saya akan membulatkan tekad, akan kembali ke kampus tahun ini. Mungkin hingga dua tahun lagi, saya harus tetap di kota ini. Saya juga tidak tahu alasan apa yang membuat saya harus kembali ke kampus, saya merasa ilmu yang saya miliki sangat amat kurang. Saya juga tak punya cita-cita ingin jadi dosen atau apalah.
   Saya memimpikan suatu saat saya tinggal di suatu kota kecil, yang berhawa sejuk dan tak terlalu ramai. Saya tinggal di atas bukit kecil dengan pemandangan menghadap laut. Tak jauh dari perkampungan warga. Rumah semi permanen, yang sebagian besar terbuat dari kayu. Di sekeliling diapit sawah, kolam dan kebun untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
   Jika tak mengedit tulisan, saya habiskan waktu di kebun bersama dengan anak-anak. Sore hari berlari-lari turun dari atas bukit, menjemput senja di pantai. Ah, senangnya hidup...

Rabu, 29 Juli 2015

Masuk UI Ternyata Mudah

     Awalnya saya kira, masuk Universitas Indonesia (UI) susah. Tahunya mudah sangat, entah kebetulan atau memang saya mengambil jenjang pascasarjana. Cuma tesnya ya susah, namanya juga UI.
    Saya ikut tes tanggal 14 Juni lalu, di Fakultas Ekonomi UI Depok. Ujiannya ketat, hp harus dimatikan, kalau ketahuan aja bunyi langsung diskors deh. Tas di depan. Pakai batasan waktu. Jam segini ngerjakan soal ini, jam segitu soal itu. Kok lebih-lebih dari UMPTN zaman dulu. Dalam hati saya, mau kuliah pascasarjana aja susah. Mana SPPnya mahal lagi. hufff..
   Bahkan ada mba-mba di samping saya cerita. Dia sudah tiga kali tes SIMAK UI, dan gagal terus. Hari itu yang keempat. Saya cuma bisa melongo. Pulang, saya sengaja jalan kaki ke arah stasiun, lewatin hutan kampus. Makan (minum) es cincau, ada bapak-bapak di sebelah ngajak ngobrol.
   "Neng, bagaimana soalnya?" tanya dia.
   "Susah pak, di luar perkiraan. Tes Potensi Akademiknya juga lebih sulit dari buku-buku yang dijual di toko buku," jawabku.
   "Ooo, emang dulu lulusan mana. Bukan UI ya?" tanyanya lagi.
   "Iya pak."
   "Ooo pantesan."
   Jleb, rasanya bagaimana gtu. Sejujurnya pas ujian, saya malas mikir. Sembarang isi saja. Hitung-hitung pengalaman aja. Padahal udah bayar Rp750ribu untuk pendaftaran. Biarin dah.
    Dulu saya kuliah ga banget, ambil jurusan teknik industri di universitas negeri baru. Alasannya masuk universitas negeri baru biar lulus UMPTN sekrang namanya SNMPTN, kalau lolos, saya akan dapat beasiswa selama setahun dari pemerintah. Lumayan kan. Saat itu dapat sekitar Rp200ribuan per bulan. SPP gratis setahun. Kuliah juga malas-malasan, beruntung lulus IPK masih tiga koma.
    Nah, setelah dua tahun lulus, lanjut kuliah lagi. Saat itu masih dibiayai ama abang. SPPnya mahal sekitar 11 juta. Ambil magister manajemen di universitas di kampung halaman. Tapi lagi-lagi ga serius sekolahnya.
    Setelah kawin dan punya anak pengen kuliah lagi, tapi ga mau pake beasiswa. Lama nungguinnya, pengen pake duit sendiri biar serius kuliahnya. Lagian pengen nambah ilmu.
   "Emang nanti, kalau dah lulus S2 mau jadi apa?" tanya suami.
    "Ga tahu, aku pengen kuliah aja. Pengen nambah ilmu aja," jawabku.
    Ya memang aku ga tahu, nanti setelah S2 kelar mau jadi apa. Jadi dosen kayanya ga mungkin. S1 teknik industri, S2 rencannya Manajemen Komunikasi. Ga ada korelasinya sih ama latar belakang pendidikan. Cuma nyambung klo dengan pekerjaan. Aku kerja di media, tapi tidak punya basic media.hehe.

     Setelah dinyatakan diterima di UI, galau juga. Ambil atau ga, sayang duitnya..13,5 juta SPP dan 10 juta biaya pembangunan. hiks
   

Selasa, 30 Juni 2015

Pernikahan Sesama Jenis dan Ancaman Perlindungan Anak

pelangi, logo LGBT
    Saya masih ingat ketika TH, ibu AL korban pelecehan seksual di satu sekolah internasional di bilangan Jakarta Selatan J*S, menangis tersedu-sedu menceritakan kisahnya. Anak laki-laki kesayangannya, yang masih duduk di TK, harus mengalami kejadian yang mengenaskan. Ibu mana yang tak terguncang ketika tahu anaknya disodomi oleh orang yang seharusnya melindungi yakni guru dan petugas kebersihan di sekolah itu justru merusak masa depan anak itu.
      Meskipun para pelaku yakni petugas kebersihan divonis delapan tahun dan dua oknum guru asing Neil Bantlemen dan Ferdinant Tjong vonis 10 tahun penjara denda Rp 100 juta, subsider 6 bulan, tak membuat trauma AL hilang. Sampai saat ini pun, AL yang telah pindah ke salah satu negara di Eropa tetap menjalani terapi. Hepatitis kulit yang diderita akibat tindakan bejad para pelaku juga tidak akan hilang seumur hidupnya.
     "Psikolognya bilang, kejadian ini tak akan hilang seumur hidup AL. Tapi paling tidak, terapi ini mencegah AL melakukan perbuatan serupa ketika dewasa," terngiang ucapan TH ketika akan berangkat. Itu menjadi pertemuan terakhir saya dan TH.
    Wajar kiranya AL trauma, para pelaku bekerja sama. Para petugas kebersihan mencegat anak-anak TK yang masuk ke toilet. Awalnya seorang pelaku Afrisca, marah karena pipis AL belepotan. Kemudian datang pelaku lain, mencegat agar anak tersebut masuk ke dalam toilet. Sebelum diubah oleh pihak sekolah, toilet di sekolah itu tertutup. Pintu toilet tertutup dari atas sampai bawah. Kemudian, pelaku memanggil pelaku yang merupakan oknum guru untuk datang ke toilet dan terjadilah perbuatan bejad itu.
    "Sebelum disodomi, dimasukkan pil  ke dalam (maaf) dubur. Anak saya menyebutnya magic pill dan disodomi. Setelah selesai disodomi, kemudian disuntik."
    Tak hanya AL, hal serupa dialami oleh teman sekelasnya. Rata-rata anak-anak yang sekolah di situ merupakan anak ekspatriat. Banyak kejadian serupa, tapi para ekspatriat enggan berkasus dan memilih mendiamkannya. Beda dengan TH, dulunya ia atlet wushu di Jawa Timur dan mempunyai kakak seorang wartawan. Kakaknya yang mendorong agar kasus itu dibongkar.

Selasa, 02 Juni 2015

era baru

     Orang bijak mengatakan bahwa hidup ini adalah pilihan. Dengan kata lain, hidup ditentukan oleh kemana tangan menjangkau maupun kemana kaki yang akan membawa pergi. Dirimu sendiri yang menentukannya. Dengan seyakin-yakinnya saya katakan ya.
     Saya tidak punya alasan kuat untuk membantahnya. Apalagi Tuhan telah mengatakan dalam firmanNya tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika mereka tidak merubahnya sendiri. Siapa yang berani melawan. Tuhan bukan, nabi juga bukan.
     Tapi saya punya hak untuk berpendapat sebaliknya, bahwa hidup hanya menjalani apa-apa yang ditentukan oleh Tuhan. Sulit untuk menjelaskannya, namun dunia sampai manapun dicari hanyalah kehampaan. Bekerja keras siang dan malam, sikut kiri kanan, lalu serta merta jadi kaya raya. Toh, pada akhirnya juga akan menghadapi kematian. Entah kapanpun itu.Hanya kain kafan yang akan dibawa.
     Semu, memang semu. Dunia hanyalah fatamorgana yang menyilaukan mata dan membuat lupa daratan. 


kos-kosan tercinta, 1 Muharram 1433 H

Siapa bilang, Hipertiroid Tak Boleh Hamil?

    Ada pameo di kalangan kedokteran, jika seseorang menderita gangguan hormon semisal Hipertiroid maka tidak diperkenankan untuk hamil hingga gangguannya sembuh. Bahkan, saya yang rencananya menambah anak harus diwanti-wanti ama dokter penyakit dalam, tunda dulu kehamilan hingga pengobatan selesai. Oh, God.


http://indriaye.blogspot.com/2015/06/siapa-bilang-hipertiroid-tak-boleh-hamil.html

Penderita Hipertiroid Rentan Depresi

    Penderita gangguan hormon Hipertiroid, rentan mengalami depresi. Guru Besar Universitas Airlangga, Prof Dr. Agung Pranoto dr MSc SpPD-KEMD, menyebutkan pasien Hipertiroid sering mengalami cemas berlebih, emosional yang labil hingga konsentrasi yang menurun.

http://indriaye.blogspot.com/2015/06/penderita-hipertiroid-rentan-depresi.html

Hipertiroid

Kenal dengan penyakit ini?
     Pertama kali divonis hipertiroid saya galau berminggu-minggu. Sempat ga mau minum obat karena pahit luar biasa obatnya (PTU), dan beralih ke herbal, akhirnya kembali lagi mengonsumsi obat tersebut. Kalau jodoh memang tak kemana. hehe.


Tulisan saya di blog sebelah http://indriaye.blogspot.com/2015/05/hipertiroid.html

Untitled



Tuhan
Aku penuh dengan kesalahan
Jiwaku bergelimang dosa


Tapi aku mohon Tuhan
Beri kebahagiaan untuk dia yang ku sakiti
Ia yang masih tetap tersenyum walau ku lukai
Ia yang mengisi kekosongan jiwa

Tuhan
Aku memang salah
Cinta seharusnya tak begini
Aku remuk sayang

Kamis, 07 Mei 2015

Dua Sisi Batik

batik sumber google
      Pekalongan tidak bisa dilepaskan dengan batik yang sudah menyatu padu dalam setiap sendi-sendi kehidupan masyarakatnya.

       Di Pekalongan, baik kotamadya dan kabupaten dapat dengan mudah ditemukan kampung-kampung batik yang kini menjadi wilayah tujuan wisata misalnya di Kota Pekalongan ada kampung batik Kauman, Kemplong hingga Pesindon.

       Batik telah menjadi napas dan mata pencaharian masyarakat Pekalongan sejak lama.

       Motif batik khas Pekalongan cukup unik dan banyak dipengaruhi interaksi masyarakatnya dengan berbagai bangsa seperti Arab, Tiongkok, India, Jepang hingga Belanda.

      "Pemerintah dan masyarakat senantiasa berupaya melestarikan batik dari masa ke masa," ujar Wali Kota Pekalongan Muhammad Basyir Ahmad.

       Apalagi sejak batik Indonesia diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya tak benda, semakin mengokohkan Pekalongan sebagai Kota Batik.

       Dengan pengakuan UNESCO itu, omset pengusaha batik sempat meroket hingga 300 persen.

       Sang Wali Kota yang menjabat untuk dua periode itu mengatakan batik adalah hidup dan menghidupi masyarakat Pekalongan.

       "Pertumbuhan ekonomi kami pada 2014 sebesar 5,9 persen. Sebagian besar disumbang oleh industri kreatif," ujarnya.

       Meski demikian, bak pedang bermata dua, batik memiliki sisi positif dan negatif.

       Positif, karena batik menghidupi masyarakat dan negatifnya adalah pencemaran lingkungan akibat limbah tekstil.

       Ekosistem sungai di Pekalongan saat ini rusak parah oleh ribuan unit usaha batik kecil dan menengah tersebar di 16 sentra batik yang menyumbang sekitar 1.539 meter kubik limbah cair setiap harinya.

       "Sungai-sungai kami keruh dan kotor," kata Basyir.

       Basyir merujuk salah satu sungai besar di Pekalongan yakni Kali Loji yang menghitam akibat limbah.

       Padahal sejak beberapa tahun lalu, Pemkot Pekalongan memberi sanksi tegas kepada pengusaha nakal yang membuang limbah ke sungai.

       Pemkot Pekalongan juga berupaya agar para pelaku usaha batik membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sederhana.

       "Memang di Pekalongan ada mitos, sungai yang berwarna karena limbah batik pertanda masyarakat sejahtera. Apalagi ketika mau Lebaran, sungai keruh pertanda rezeki melimpah," cerita Basyir yang juga seorang dokter itu.

       Pada awal April 2015, Pekalongan bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam memecahkan persoalan limbah di Pekalongan tersebut.

       "Kami meminta bantuan pada LIPI untuk menjernihkan sungai-sungai kami," cetus dia.

       Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain menjelaskan kerja sama tersebut meliputi beberapa aspek yakni penelitian dan penerapan teknologi serta sumber daya manusia.

       "Kami akan melakukan kajian terlebih dahulu untuk menentukan metode mana yang cocok untuk limbah batik," jelas Iskandar.

   

Memasak Dengan Hati Melezatkan Masakan

masakan sumber : google
       

        Tapi ada juga sebagian pendapat, yang menyatakan makanan enak tersebut bisa didapatkan di mana saja dan dimasak oleh siapa saja, tanpa harus ke restoran mewah.

        Seiring meningkatnya pendapatan masyarakat, penikmat wisata kuliner rela mengorbankan waktu dan uangnya untuk mendapatkan masakan nan lezat. Bahkan tak jarang mereka ke luar kota berburu makanan yang memanjakan lidah.

        Seorang karyawan swasta di Jakarta, Setiawan (30), berpendapat  makanan lezat itu adalah makanan yang dimasak oleh istrinya.

        "Makanan lezat bagi saya ada di rumah, buatan istri," kata Setiawan mantap.

        Meski istrinya wanita karir, namun masih menyempatkan diri memasak.

        Setiawan menyebut beberapa menu tradisional yang menjadi kegemarannya seperti tempe penyet dan sayur asem.

        Kalau sudah bertemu kedua menu itu, nafsu makan Setiawan bertambah-tambah.

        Lain halnya dengan mahasiswi asal Sumatera Barat, Ina Noviyanti (20), yang menyukai masakan yang dibuat oleh ibunya.

        "Masakan paling enak sedunia itu masakan 'emak' (ibu). 'Enggak' ada yang bisa 'nandingin'," cetus mahasiswi jurusan Sastra Jepang itu.

        Seperti rasa makanan dari daerah asalnya, Ina sangat menyukai makanan pedas dan berbumbu.

        Ina juga berpendapat apa yang dimakan mencerminkan siapa dirinya.

        Penelitian dari Universitas Pennsylvania Amerika Serikat menyebutkan orang yang menyukai makanan pedas adalah orang-orang yang berani mengambil risiko.             
   Sementara, penyuka makanan manis mudah berkompromi dan menyetujui suatu pendapat.

        Para penyuka makanan asin dan gurih mempunyai tipe kepribadian yang santai. Penyuka rasa asin dan manis adalah penyendiri. Terakhir penyuka rasa pahit mempunyai hubungan erat dengan ketegasan dalam mengambil keputusan.

   

Guru SM3T Pantang Menyerah Jadi Pelita

guru sm3t berjuang di daerah 3T sumber : kemdikbud

Menjadi guru di daerah yang jauh dari pusat peradaban, bukan hal yang mudah bagi Rafika (25), jebolan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Makassar.

Pagi-pagi sekali, usai menunaikan shalat Subuh dia beranjak menuju rumah-rumah penduduk. Tujuannya jelas ingin membangunkan anak-anak yang masih terlelap untuk pergi belajar ke sekolah.

Rafika terpaksa melakukan itu, agar anak-anak di desa itu mau berangkat ke sekolah. Para orang tua juga lebih memilih mengajak anak mencari sagu dibanding disuruh ke sekolah.

"Hal pertama yang dilakukan adalah menarik minat mereka (anak-anak Papua) untuk bersekolah," kenang Rafika saat bertemu langsung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di SD-SMP Satap Ninjemor Distrik Moi Segon, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis (8/5).

Rafika merupakan salah satu guru yang tergabung dalam Sarjana Mendidik daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) di Kabupaten Sorong.

Sudah delapan bulan, dia dan 34 temannya mengajar di wilayah kabupaten tersebut. Rafika mengajar di SD Maralogi.

"Diperlukan waktu lima jam untuk mencapai lokasi mengajar. Tiga jam naik mobil dan dua jam naik perahu kecil."

Kehidupan yang dialaminya sungguh berbeda dibandingkan ketika dirinya berada di Makassar, Sulsel. Dia ditempatkan sebagai guru di dua kelas, yang kalau dijumlahkan ada sembilan murid.

"Saya bertanya siapa Presiden Indonesia, tidak ada yang bisa jawab. Kemudian saya kasih tahu kalau Presiden Indonesia itu Susilo Bambang Yudhoyono. Lalu, saya tanya lagi siapa Presiden Papua, mereka menjawab Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka menganggap Indonesia itu Papua dan Papua itu Indonesia," terang dia.

Akhirnya, Rafika membentangkan peta Indonesia dan menjelaskan bahwa ada pulau-pulau lain. Rafika menerangkan pada anak didiknya, kalau dia berasal dari Makassar yang berada di Pulau Sulawesi.

"Mereka baru tahu, kalau ada tempat lain yang bisa dikunjungi. Jadi saya katakan, kalau kalian mau seperti ibu bisa ke Jawa, ke Papua, harus sekolah. Sejak itu, mereka mulai semangat sekolah," beber perempuan berjilbab itu.

Suwandi (25), guru SM3T lainnya, mengajar mata pelajaran Fisika di SMAN 1 Segun. Suwandi lulusan Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar.

"Lokasi tempat saya mengajar tujuh jam perjalanan dari Ibu Kota Sorong, Aimas. Tiga setengah jam perjalanan darat, dan tiga setengah jam lagi dengan kapal. Kapal itu satu-satunya alat transportasi menuju daerah itu," jelas Suwandi.

Tak jarang, Suwandi ikut mendorong mobil yang terjebak di lumpur. Bahkan dalam perjalanan di sungai, Suwandi kerap menemui buaya.

Menjadi guru di daerah pedalaman, bukan hal mudah bagi Suwandi. Keterbatasan media pengajaran, tak membuatnya patah arang.

UN Jujur, Mengapa Sulit

suasana UN sumber google
      Setiap kali pelaksanaan ujian nasional sekolah, baik tingkat SMP maupun SMA, hampir selalu diwarnai isu terjadinya kebocoran soal dan berbagai kecurangan lainnya.

        Entah apa penyebabnya, ujian nasional menjadi momok yang menakutkan bagi siswa, sehingga banyak di antara mereka yang menggunakan cara-cara yang tidak baik, seperti membeli kunci jawaban soal hingga kerja sama saat pelaksanaan UN.

        Bahkan pada pelaksanaan Ujian Nasional 2015, yang tak lagi memperhitungkan hasilnya sebagai penentu kelulusan pun, isu kebocoran soal UN masih terjadi.

        Sosiolog Musni Umar mengatakan kejujuran telah menjadi barang langka, entah itu saat pelaksanaan UN maupun ujian biasa.

        "Ini disebabkan pola pikir pragmatis yang hanya mementingkan hasil praktis dan mengesampingkan proses," kata Musni.

        Hal tersebut juga didukung oleh lingkungan yang menuntut hasil, yang kurang menghargai proses.

        Pada saat pelaksanaan UN 2015, sebanyak 30 "booklet" soal UN diunggah ke Google Drive. Diduga pelakunya adalah perusahaan percetakan. Soal-soal tersebut digunakan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Nangroe Aceh Darussalam.

        Musni menjelaskan kecurangan telah mengakar dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat. Padahal ketidakjujuran pada pelaksanaan ujian di sekolah, sangat berpengaruh pada perilaku korupsi seseorang di kemudian hari.

        "Perilaku korupsi adalah cermin ketidakjujuran. Kalau ketidakjujuran dipupuk sejak muda, bukan tidak mungkin di kemudian hari akan melahirkan para koruptor," tandas Musni Umar.

        Musni Umar menyesalkan banyaknya kasus kecurangan yang terjadi pada saat pelaksanaan ujian nasional, padahal UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Hanya mempunyai fungsi pemetaan dan pertimbangan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, itupun tak mutlak.

        "Ketidakjujuran menunjukkan sudah hilangnya pondasi dasar dalam kehidupan bermasyarakat."   Hal itu yang menyebabkan sikap jujur menjadi sulit dan jarang ditemui di masyarakat.

        Dia juga menambahkan laporan mengenai kasus kecurangan yang terjadi saat UN merupakan fenomena gunung es.

        "Sebenarnya banyak sekali kasus ketidakjujuran yang tidak terungkap," kata dia.

        Jalan keluar dari permasalahan itu, lanjut Musni, adalah menggaungkan kembali tentang pentingnya kejujuran dalam kehidupan bermasyarakat.

        Para pejabat harus proaktif menggaungkan kembali makna kejujuran sesungguhnya. Meski demikian, Musni pesimis dengan moral para pejabat di Tanah Air.

    Benih   Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Elviana, mengatakan pelaksanaan UN yang diselenggarakan sejak 2003 malah menyemai benih ketidakjujuran.

        Pasalnya, UN dijadikan sebagai penentu kelulusan sehingga membuat banyak peserta ujian menghalalkan segala cara.

        Diperparah dengan target yang diberikan daerah, sehingga sekolah malah menghalalkan cara yang tidak bermoral.

        Kecurangan selalu terjadi pada saat pelaksanaan UN. Padahal, UN diawasi pengawas dari perguruan tinggi, polisi hingga adanya kamera pengawas.

        "Sebaiknya Kemdikbud melakukan moratorium UN. UN telah menimbulkan memori buruk bagi anak," cetus politisi PPP itu.

Minggu, 05 April 2015

Titik balik yang mengubah segalanya

kisah lama, semoga menginspirasi...


 
Harry Tanoe sumber internet
Apa jadinya jika seorang Steve Job tidak pernah dipecat oleh perusahaan yang didirikannya, Apple? Mungkin saja berbagai perangkat canggih seperti iPhone, iPad, iPod dan lainnya tidak akan pernah ada di tangan anda.

Steve bercerita selama berbulan-bulan sejak dipecat dari Apple, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Steve merasa telah mengecewakan generasi entrepreneur yang sebelumnya.

Dia merasa seperti sebuah kesalahan publik. Namun sesuatu seperti telah membangkitkan dirinya, dia masih mencintai bidang pekerjaannya.

Keluarnya dari Apple tidak mempengaruhi perasaan tersebut sama sekali. Meski merasa dibuang, namun dia masih mencintai bidang pekerjaan tersebut dan memutuskan untuk memulai kembali semuanya.

Jenius yang meninggal pada 6 Oktober 2011 itu pernah berkata bahwa tidak mungkin semua kesuksesannya tidak akan terjadi, jika dirinya tidak pernah dipecat dari Apple.

Lain lagi cerita, Bos Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo dalam suatu kesempatan pernah bercerita bahwa dirinya sangat nakal. Bahkan Harry mendapat diskors selama enam bulan oleh sekolahnya. Padahal ketika itu, dia duduk di kelas tiga SMA dan akan menghadapi ujian akhir.

Akibat hukuman tersebut, dia tidak bisa mengikuti ujian akhir dan harus mengikuti ujian persamaan. Tentu saja hal itu membuatnya frustasi.

uji

    Siapa yang bisa menjamin, kehidupan akan lurus dan mulus? Siapa yang bisa menjamin, orang lain tak akan membicarakan hal buruk tentang kita? siapa yang peduli? tak ada, semuanya apatis dan nuraninya mati.

Senin, 19 Januari 2015

Selamat Jalan Aga

    Aduh, dik, aku tak tahu harus memulainya dari mana. Aku tak mengenal kamu, sama sekali tidak. Aku hanya tahu dari pemberitaan kalau kamu mengakhiri hidupmu di tiang lemari kamarmu.Pemberitaan simpang siur ada yang bilang karena manga alias Jepang dan ada pula yang bilang karena perceraian keluargamu.
   Dik, membaca kisah tentangmu, seakan mengembalikan ingatanku 14 tahun yang lalu. Sama sepertimu, ayah-ibuku juga bercerai. Aku tidak tahu alasan pasti mereka, kata orang-orang ketika aku berumur satu tahun.
  Beda denganmu, aku tidak tahu proses perceraian orang tuaku. Aku tahu kamu menyimpan luka yang mendalam, memang tidak kelihatan tapi itu kenyataan pahit. Semua itu tercermin di wajahmu, empat tahun lalu rambutmu dipotong pendek, dan kamu tertawa riang usai meniup lillin di kue ulang tahunmu. Berbeda dengan kondisi ketika kamu masuk SMP, sorot matamu menunjukkan kepedihan..
  Duhai adikku Aga, memang berat jadi anak korban perceraian. Nasib kita sama, aku dititip sama kakak ayahku. Ayahku pergi tak tahu rimba, malangnya aku juga tak tahu dimana ibuku. Setiap malam aku berdoa bisa bertemu mereka dan setiap malam pula aku me-reka-reka wajah mereka.
   Pernah satu waktu, ketika aku bangun tidur, aku dengan suara laki-laki yang lain  dengan yang laki-laki yang ada di rumah, aku langsung loncat dari tempat tidurku dan berharap itu ayahku, tapi nyatanya tidak. Itu teman saudaraku.
   Ahh, rasanya berat masa itu. Aku pernah merasa menjadi anak yang tidak diinginkan keberadaannya. Anak yang menjadi beban orang tua. Rasanya ingin bunuh diri saja, tapi untungnya tidak ada internet jadi aku tidak tahu caranya..
   Pernah juga aku memaki-maki kedua orang tuaku pada karangan Bahasa Inggrisku. Aku sempat heran, mengapa aku terlahir dari orang tua seperti mereka
   Aga, andai aku tahu kondisimu sejak awal. Mungkin aku akan ceritakan kepadamu tentang Susilo Bambang Yudhoyono, anak korban perceraian yang kemudian menjadi orang nomor satu di republik ini. Hebat bukan?
   Aga, semuanya sudah terjadi. Maafkan kedua orang tuamu yang kurang peka. Mereka mungkin alpa bahwa ada yang terluka. Arangga Arman Kusuma, aku berdoa kepada Alloh, agar kamu mendapatkan surgaNya. Aamiin YRA. Selamat jalan Aga....