Rabu, 11 November 2015

Lucky

     Saya tak pernah terpikir bisa menginjakkan kaki di sini. Di Benua Amerika. Ini seperti mimpi, saya bahkan tak pernah membayangkan bisa ke sini.
    Sama halnya seperti sebulan yang lalu, saya menginjakkan kaki di Rusia. Tak pernah sama sekali membayangkannya. 
    Mungkin saya orang yang payah, belajar Bahasa Inggris sejak SD, tapi sampai sekarang tak lancar-lancar. Mungkin juga ada yang salah dengan otak saya. Saya juga tidak jago dalam hitung-hitungan, otak kanan juga tak bisa diandalkan. Atau jika berandai-andai, saya hanya beruntung.
   Saya bisa berangkat ke Rusia karena salah seorang senior saya akan berangkat ke Paris. Biar adil, kemudian manajer memberikan jatah ke Rusia pada saya.
    Dua minggu setelah sampai di Tanah Air, saya kembali mendapatkan tawaran ke Amerika. Saya menyerahkan semua keputusan pada kantor, saya pasrah karena sudah pulang dari Rusia.
    Kantor pun sudah memberikan nama pada pihak kementerian. Suamipun sudah menghibur dan menyerahkan semua keputusan pada Alloh SWT. Semua keputusan, merupakan yang terbaik bagi saya. Saya percaya itu
   Anehnya kementerian menolaknya dan mau tidak mau saya yang berangkat ke Amerika. How lucky I am. 
   Semuanya atas doa dari emak saya. Perempuan tangguh yang tak kenal lelah berjuang untuk keluarga, sayangnya saya belum bisa membahagiakan beliau. Saya justru merepotkan emak sampai kini. Maafkan saya emak...
  
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar