Minggu, 17 April 2011

Air Molek

  Air Molek merupakan sebuah kota kecil yang terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu. Tepatnya di Kecamatan Pasir Penyu.   Walau kecil, Air Molek sudah terkenal sejak dahulu karena kekayaan kandung mineral dibawah tanahnya. Selain itu, perkebunan sawit dan karet juga banyak di  kota kecamatan itu.

  Banyak yang rancu menyebut Air Molek berada di Malaysia. Hal itu, karena nama tersebut juga merupakan sebuah kota di Malaysia. Tepatnya di Melaka.


  Aku menghabiskan 13 tahun hidupku di kota ini. Kota kecil ini seakan menjadi bahagian hidupku.


  Air Molek terus berbenah sesuai namanya. Perkembangan cukup pesat. Ruko-ruko mulai dibangun. Jalan pun mulai diperlebar.


  Siang-malam kota ini terus hidup. Terutama di pasar-pasar. Sejak 2005 lalu, pasar Air Molek terbagi dua pasar lama dan pasar baru.


  Kalau mau belanja murah ya di pasar baru. Tetapi di pasar lama, lebih lama bukanya tapi agak mahal harganya.

  Penduduk Air Molek beragam mulai dari Melayu, Minang, Jawa dan Batak. Lima tahun belakangan mulai berdatangan suku Sunda ke kotaku ini. Mayoritas mereka buka usaha rumah makan.


  Kota ini juga dilintasi satu dari empat sungai besar di Riau yakni Sungai Indragiri. Kami menyebutnya Batang Kuantan. Waktu kecil, aku selalu dilarang main ke sungai ini karena tiap tahun makan korban. Katanya di sungai itu, ada hantu air. Tapi karena bandel aku terus maen. Pulangnya, paha kanan dan kiriku biru-biru di cubit emak.


  Di pinggir sungai itu, juga ada hamparan pasir. Kami menyebutnya pasiran. Pasirnya bukan pasir lembut seperti pasir putih di pantai. Kasar, dan masyarakat sering menjadikannya sebagai bahan bangunan.


  Biasanya muda-mudi memanfaatkanya untuk pacaran. Tak jarang banyak kejadian aneh terjadi. Contohnya pasangan yang bersenggama di sana maka alat kelaminnya tidak bisa terpisahkan. Entah benar atau tidak, aku hanya mendengar ceritanya.


  Di kota ini, sangat jarang turis asing. Dulu kota ini banyak dikunjungi ekspatriat, namun sejak Medco mengambil alih pengelolaan minyak di Lirik, maka semuanya diganti penduduk lokal.


  Aku ingat dulu ketika bersekolah di SDN 001, ada rombongan turis asing yang berhenti di depan sekolah. Kami melambai-lambai ke arahnya berlarian mengejar busnya. Aku ingat turis asing itu seorang perempuan tua. Mengenakan topi bak Lady Di, dia melambaikan tangannya.


  Kotaku, kota kecil nan bertuah. Di kota ini pula terdapat suku pedalaman yang ada di Riau yakni Talang Mamak. Aku baru mengetahuinya setelah bekerja sebagai jurnalis.
  Kalau tidak, mungkin seumur hidup aku tidak tahu.
  Kotaku, kota ini juga kota raja-raja. Tempat raja Indragiri menanti titah.
  Kotaku, tempat seribu kata dan cita bermula...

11 komentar:

  1. MEMBACA TULISAN INI,SAYA JUGA JADI TERINGAT DENGAN AIRMOLEK,YANG PERNAH MENJADI RUMAH SAYA DARI TAHUN 1985 S/D 1991.BAGAIMANA AIRMOLEK SEKARANG?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamduillah makin berkembang pak,
      maen2 lah ke air molek.

      Hapus
  2. baik pak wayan....semakin berkembang. skrg sudah ada universitas walaupun cuma STIA. jalan raya, mw dilebarkan.tapi sayang, penduduk asli seperti suku Talang Mamak semakin tergusur, akhir tahun sy kesana tapi mereka hidup dalam keadaan yang memprihatinkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya aku dah lama ninggalin kota ini dari tahun 1979 semoga aja kota ku ini selalu damai dan aku dulu sering kali main disungai dekat jembatan dan pernah bersampan sampe kesebrang sungai sana aku rindu itu

      Hapus
  3. Salam Kenal. Saya telah banyak membaca artikel diblog kamu. Ternyata dari Riau.

    BalasHapus
  4. air molek akan menjadi sebuah kabupaten besar nantinya..amin
    dan saya bangga menjadi anak airmolek.

    BalasHapus
  5. airmolek...19 tahun aku sudah meninggalkan kota ini,insya ALLAH ditahun 2015 aku akan menetap disana lagi,tanah tumpah darahku

    BalasHapus
  6. saya putra molek asli ,,lahir molek bsar molek hdup molek,,saya tnggal di antara benua pasar baru dan benua pasar lama. :D..

    2015 airmolek jadi kayak New york..HOREEEE..

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Saya pernah ditinggal di Air Molek pada tahun 1980 s/d 1988. Tempat tinggal saya di Kp. Wonorejo depan SD Negeri 02. Sungguh banyak kenangan tinggal dikota ini. Insya Allah suatu saat saya akan bernostalgia ke kota Air Molek.

    BalasHapus
  9. Air Molek memang luar biasa potensinya. Kebetulan saya lagi ada di air Molek sekarang

    BalasHapus