Kamis, 31 Mei 2012

Tanggal = keharmonisan rumah tangga

    Ketika pihak keluarga pacar saya menanyakan, kapan saya menggelar penikahan? Sontak saya menjawab pada Juni. Bulan tersebut merupakan bulan kelahiran saya, dan entah mengapa saya
menyukai bulan itu. Mungkin dengan pertimbangan, saya menghirup nafas pertama di dunia ini.

   Begitu ditanyakan tanggal pastinya, saya hanya mengatakan ingin pertengahan bulan. Dan keluarga pun memutuskan tanggal 9 Juni. Seminggu setelah saya menggelar hajat, dua teman saya Irma dan Mba Rini pun melangsungkannya.

Pihak keluarga meyakini, semua tanggal yang ada baik. Jadi semuanya diputuskan seketika, dengan pertimbangan kesiapan keluarga untuk menghadirinya.



Nah,  9 Juni 2012  itu bertepatan dengan 19 Rajab 1433. Iseng saya mencari artinya di paman Google. Secara, sekarang apapun bisa dijawab oleh internet, tak peduli salah atau benar.


Berikut kutipannya, yang saya ambil :

Rajab dalam agama Islam, termasuk salah satu bulan Suci. Pada bulan tersebut dilarang untuk berperang. Pada bulan ini terdapat peristiwa yang sangat agung dan suci yakni Isrta Mijraj Nabi Muhammad saw. Dimana peristiwa suci itu merupakan awal dari perintah Allah kepada umat Muhammad saw  untuk menjalankan perintah salat lima waktu diyakini terjadi pada 27 Rajab ini.

Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram atau muharram yang artinya bulan yang dimuliakan.

Dalam kepercayaan Umat Islam, dikenal empat bulan haram (suci) satu diantaranya Rajab, dimana secara berurutan adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri,  Rajab.

Dinamakan bulan suci  karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan

Penanggalan Jawa
Adapun bulan-bulan yang dianggap baik dan kurang baik untuk melaksanakan hajatan pernikahan bedasar penanggalan Jawa, antara lain :
  1. SURA; merunut kepercayaan Jawa pada bulan Sura sebaiknya tidak melakukan hajatan apapun termasuk hajatan pernikahan. Jika tetap melaksanakan hajatan pernikahan di bulan Sura di-khawatirkan akan mengalami kesukaran hidup dan rumah tangga-nya akan banyak terjadi pertengkaran.
  2. SAPAR; melakukan hajatan pernikahan pada bulan Sapar sebenarnya boleh-boleh saja, namun efek yang ditakutkan adalah dalam kehidupan rumah-tangga nya akan memiliki banyak hutang dan serba kekurangan.
  3. RABIUL AWAL; tidak dianjurkan untuk melaksanakan hajatan pernikahan pada bulan Rabiul Awal, karena ditakutkan dalam kehidupan rumah-tangga salah satunya akan meninggal. Jadi, hindari melaksanakan hajatan pernikahan di bulan Rabiul Awal bila ingin menghindari malapetaka.
  4. RABIUL AKHIR; di-per-boleh-kan melaksanakan hajatan pernikahan pada bulan Rabiul Akhir, tetapi harus siap kalau rumah-tangganya mendapat cacimaki dan dipergunjingkan oleh orang lain.
  5. JUMADIL AWAL; pada bulan Jumadil Awal boleh melaksanakan hajatan pernikahan, tetapi dengan resiko dalam kehidupan rumah-tangganya memiliki banyak musuh, mengalami banyak kehilangan dan seringkali tertipu oleh orang lain.
  6. JUMADIL AKHIR; melaksanakan hajatan pernikahan pada bulan Jumadil Akhir dipercaya dapat membawa keberuntungan karena pasangan suami-istri akan memiliki kekayaan yang melimpah-ruah.
  7. RAJAB; bulan Rajab juga sangat baik untuk melangsungkan hajatan pernikahan sebab dipercaya dapat membawa keberkahan, keselamatan dan akan memiliki banyak anak.
  8. RUWAH; bulan Ruwah juga dipercaya sebagai bulan yang baik untuk melaksanakan hajatan pernikahan sebab pasangan suami-istri yang melangsungkan pernikahan pada bulan ini akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian dalam rumah-tangganya.
  9. PUASA; bulan Puasa dipercaya sebagai bulan yang kurang baik untuk melangsungkan hajatan pernikahan karena dikhawatirkan pasangan yang menikah pada bulan ini akan mengalami banyak musibah dalam hidupnya.
  10. SYAWAL; bulan Syawal juga dipercaya sebagai bulan yang kurang baik untuk melaksanakan hajatan pernikahan sebab pasangan yang menikah pada bulan ini akan mengalami kekurangan dan banyak hutang.
  11. ZULKAIDAH; bulan Zulkaidah juga termasuk dalam bulan-bulan yang kurang baik untuk melangsungkan hajatan pernikahan karena ditakutkan pasangan yang menikah pada bulan ini akan sering mengalami sakit dan cenderung untuk memiliki banyak musuh karena sering bertengkar dengan orang lain.
  12. BESAR; bulan Besar dipercaya sebagai bulan yang baik untuk melangsungkan hajatan pernikahan sebab pasangan yang menikah pada bulan ini akan mem-peroleh banyak rezeki dan mendapatkan banyak kebahagiaan dalam rumah-tangganya.


Wow, ternyata menurut penanggalan Jawa, bulan tersebut baik untuk menggelar hajat.

Di-antara bulan-bulan tersebut perlu di-garis-bawah-i bahwa bulan Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah dan Besar jika terdapat hari Selasa Kliwon maka akan sangat baik untuk melaksanakan pernikahan.

Jika pada bulan-bulan tersebut ter-dapat hari Jumat Kliwon maka juga sangat baik untuk melakukan hajatan pernikahan. Akan tetapi jika pada bulan-bulan tersebut tidak terdapat hari Selasa Kliwon maka Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah dan Besar itu termasuk saat yang kurang baik untuk melaksanakan hajatan pernikahan.

Jikalau sangat terpaksa maka hajatan tersebut bisa dilaksanakan pada bulan pengganti, seperti bulan Sapar, Rabiul Awal, Jumadil Awal maupun bulan Syawal. Hal itu boleh di-laksana-kan dengan syarat pada bulan-bulan pengganti tersebut terdapat hari Selasa Kliwon atau hari Jumat Kliwon.

Pada bulan tersebut ada dua hari Kliwon, yakni tanggal Selasa, 5 Juni 2012, dan 15 Juni 2012.


Wow, saya "excited" sekali. Meski demikian, bukan menjamin pernikahan harmonis. Menurut saya, pernikahan adalah kompromi, tidak memaksakan kehendak satu sama lain dan saling memahami...Entahlah


#menulis dalam kondisi mendemam :D

1 komentar: