Selasa, 01 Maret 2011

Ampuhnya Rayuan Maut Sang Gubernur

  Dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (MUswil) PPP Riau ke-VI di Pekanbaru, Rabu (23/2) pekan lalu, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengaku dirayu oleh Gubernur Riau, HM Rusli Zainal agar PPP mengusung istrinya, Septina Primawati Rusli, sebagai calon wali kota dalam Pilkada Pekanbaru.
  Mendapat rayuan seperti itu, Suryadharma mengatakan dirinya hanya bisa menundukkan kepala. Dalam sambutan tersebut, Menteri Agama RI ke-20 ini akhirnya memberikan lampu hijau terhadap pencalonan istri gubernur tersebut.
  "Mendengar rayuan seperti itu, saya jadi teringat zaman kuliah dengan cara  Gubernur merayu. Jangankan perempuan, pohon kelapa saja tunduk jika dirayu dia. Apalagi saya yang tingginya tidak seperti pohon kelapa," guraunya ketika itu.
  Menurut dia, Rusli merupakan sosok yang pandai merayu untuk memperoleh manfaat demi suatu tujuan yang ingin dicapai dalam panggung politik.
               Ketua Umum PPP Suryadhrma Ali @internet

  Setelah sepekan berlalu, usai Muswil berlangsung. Pernyataan Suryadharma Ali tersebut memang terbukti. Beberapa partai yang sebelumnya dikabarkan mengusung calon selain Septina mulai berbalik arah mendukung istri gubernur tersebut.
  Sekretaris DPD Demokrat Riau, Koko Iskandar, mengatakan dalam Pilkada Pekanbaru mendatang dipastikan pihaknya akan mendukung Septina. Alasannya, tak lain dari hasil survei yang menyebutkan Septina mendapatkan urutan tertinggi, mengalahkan kandidat lainnya seperti Erizal Muluk, Ir Firdaus MT, Isjoni maupun Ketua DPC Demokrat Pekanbaru, Suratiny Sulesdianingrum.
  "Survei menunjukkan bahwa Septina mempunyai urutan tertinggi. Demokrat masih berpatok pada hasil survei dalam menentukan calon yang akan diusung," kata Koko.
  Ia menyebutkan pihaknya masih meyakini bahwa survei merupakan senjata ampuh untuk memenangkan Pilkada. Walaupun pada Pilkada di empat kabupaten/kota tahun lalu, Demokrat kalah telak dimana tak seorang pun calonnya yang duduk.
  "Kalau dulu karena kita salah membaca hasil survei. Sementara di Pelalawan, kalah karena pada saat-saat terakhir hasil survei menunjukkan pamor Anas Badrun (calon yang diusung) kalah oleh calon lainnya," elaknya.
  Diusungnya Septina menjadi calon wali kota, tentu saja membuat kader yang membesarkan Demokrat kesal. Pasalnya, sejak awal 12 PAC Demokrat yang ada di Pekanbaru sepakat mengusung Ketua DPC Demokrat, Suratiny Sulesdianingrum sebagai calon wali kota.
  Salah seorang kader Demokrat yang duduk di DPRD Pekanbaru, mengaku kesal dengan keputusan tersebut. Menurutnya, tak sepantasnya yang diusung Septina, karena bukan kader yang bertungkus lumus membesarkan partai.
  "Tapi apa boleh buat, kalau akhirnya memilih Septina menjadi calon wali kota. Kita menerima saja apa keputusan DPP," jelasnya.

  Partai Demokrat merupakan partai yang mendapatkan suara terbanyak di DPRD Pekanbaru, dimana mempunyai sembilan kursi. Sama halnya dengan Partai Golkar.
    Ketua Harian DPD Golkar Pekanbaru, Sahril, mengaku enggan berkomentar mengenai banyaknya dukungan partai pada Septina. Hingga saat ini, Septina masih berharap banyak agar Golkar mendukung dirinya, walaupun hanya dengan perahu Demokrat saja sudah cukup.
  "Kita masih menunggu hasil survei ketiga. Aneh memang, mengapa survei bisa hingga tiga kali, tapi inilah politik," kata dia.

Partai Islam pun Keok

  Sejumlah partai yang berbasiskan Islam seperti PPP yang sebelumnya dengan tegas menolak pencalonan Septina sebagai wali kota akhirnya pun keok. Ketua DPC PPP Pekanbaru, Said Usman Abdullah, mengatakan kemungkinan besar pihaknya akan mendukung pencalonan Septina.
  "Memang PPP merupakan partai berlandaskan Islam. Namun ini persoalannya politik," tukas dia.
  Ia mengatakan pihaknya akan mendukung Septina jika mempunyai komitmen menciptakan kehidupan yang berlandaskan Islam.
  "Sekarang percuma saja, jika menolak pun tak ada gunanya. Apa nantinya kalau dia (Septina) menang, maka kita akan menjadi oposisi. Itu tidak ada gunanya, lebih baik membangun kota untuk menjadi lebih baik," cetusnya.
  Menurutnya, ini merupakan kali pertama PPP mengusung calon dari kaum perempuan. Disinggung mengenai sikap Rusli ketika berpasangan dengan kader PPP, Wan Abu Bakar, dimana mencampakkan  Wan, ia mengatakan hal tersebut tidak akan terjadi lagi.
  "Sampai saat ini pun PPP masih berkoalisi mendukung kepemimpinan Rusli Zainal," katanya.
  Sementara itu, Sekretaris DPD PKS Pekanbaru, Muhammad Fadri mengatakan pihaknya tidak akan mendukung Septina maju sebagai calon wali kota. Namun sebelumnya, nama Septina sempat mencuat dalam bursa pencalonan atas permintaan DPP.
  "Setelah diselidiki, ternyata Gubernur Riau, Rusli Zainal, bertemu DPP dan merayu agar Septina dimasukkan ke dalam bursa. Akhirnya DPD pun melunak dan mau memasukannya kedalam bursa. Walaupun pada akhirnya tidak mendukung Septina," jelasnya.
  Menurutnya, lobi atau rayuan dari sang suami memang memberikan sumbangsih cukup besar dalam pencalonan Septina tersebut. Apalagi, selama ini Rusli Zainal lebih banyak berada di Jakarta dibandingkan berada di Pekanbaru.


                     Gubernur Riau HM Rusli Zainal @internet

  Lumrah

  Pengamat Politik Riau, Andi Yusran, mengatakan apa yang dilakukan Rusli Zainal merupakan hal yang lumrah dalam dunia perpolitikan. Apalagi, selama ini Rusli Zainal dikenal sebagai seorang yang ambisius dalam mencapai targetnya.
  "Sah-sah saja dengan apa yang dilakukan. Selama itu tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku," jelasnya.
  Menurutnya dalam dunia perpolitikan memang tidak bisa ditebak. Berbeda dengan ilmu pasti yang bisa diperkirakan kemana arah angin. Untuk melawan Septina, lanjutnya, diperlukan kekuatan dan "amunisi" yang cukup.
  "Jika tidak, jangan harap bisa mengalahkannya. Apalagi dia sejak setahun terakhir sudah melakukan sosialisasi," jelasnya.
  Ia pun menambahkan Rusli mempunyai modal yang cukup untuk mengambil hati lawannya, selain ramah juga mudah akrab dengan siapa saja.
  Sementara itu, calon wali kota lainnya, Prof Isjoni Ishak mengaku pasrah dengan pencalonannya. Hingga saat ini, lanjutnya, pihaknya belum menerima keputusan partai yang mendukung dirinya.
  "Saya hanya pasrah saja, kalau Allah SWT menghendaki saya maju, maka saya akan maju. Jika tidak, ya sudah tetap pada profesi semula," ujar Dekan FKIP Universitas Riau ini.
  Septina Primawati Rusli merupakan satu dari dua anak tokoh masyarakat Riau, Ismail Suko yang maju dalam Pilkada. Sebelumnya anak lelakinya, Jhoni Irwan juga maju dalam Pilkada Rokan Hulu. Namun akhirnya dikalahkan calon incumben, Achmad.



            Septina Primawati Rusli, calon wali kota Pekanbaru @internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar