Dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (MUswil) PPP Riau ke-VI di Pekanbaru, Rabu (23/2) pekan lalu, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengaku dirayu oleh Gubernur Riau, HM Rusli Zainal agar PPP mengusung istrinya, Septina Primawati Rusli, sebagai calon wali kota dalam Pilkada Pekanbaru.
Mendapat rayuan seperti itu, Suryadharma mengatakan dirinya hanya bisa menundukkan kepala. Dalam sambutan tersebut, Menteri Agama RI ke-20 ini akhirnya memberikan lampu hijau terhadap pencalonan istri gubernur tersebut.
"Mendengar rayuan seperti itu, saya jadi teringat zaman kuliah dengan cara Gubernur merayu. Jangankan perempuan, pohon kelapa saja tunduk jika dirayu dia. Apalagi saya yang tingginya tidak seperti pohon kelapa," guraunya ketika itu.
Menurut dia, Rusli merupakan sosok yang pandai merayu untuk memperoleh manfaat demi suatu tujuan yang ingin dicapai dalam panggung politik.
Ketua Umum PPP Suryadhrma Ali @internet
Setelah sepekan berlalu, usai Muswil berlangsung. Pernyataan Suryadharma Ali tersebut memang terbukti. Beberapa partai yang sebelumnya dikabarkan mengusung calon selain Septina mulai berbalik arah mendukung istri gubernur tersebut.
Sekretaris DPD Demokrat Riau, Koko Iskandar, mengatakan dalam Pilkada Pekanbaru mendatang dipastikan pihaknya akan mendukung Septina. Alasannya, tak lain dari hasil survei yang menyebutkan Septina mendapatkan urutan tertinggi, mengalahkan kandidat lainnya seperti Erizal Muluk, Ir Firdaus MT, Isjoni maupun Ketua DPC Demokrat Pekanbaru, Suratiny Sulesdianingrum.
"Survei menunjukkan bahwa Septina mempunyai urutan tertinggi. Demokrat masih berpatok pada hasil survei dalam menentukan calon yang akan diusung," kata Koko.
Ia menyebutkan pihaknya masih meyakini bahwa survei merupakan senjata ampuh untuk memenangkan Pilkada. Walaupun pada Pilkada di empat kabupaten/kota tahun lalu, Demokrat kalah telak dimana tak seorang pun calonnya yang duduk.
"Kalau dulu karena kita salah membaca hasil survei. Sementara di Pelalawan, kalah karena pada saat-saat terakhir hasil survei menunjukkan pamor Anas Badrun (calon yang diusung) kalah oleh calon lainnya," elaknya.
Diusungnya Septina menjadi calon wali kota, tentu saja membuat kader yang membesarkan Demokrat kesal. Pasalnya, sejak awal 12 PAC Demokrat yang ada di Pekanbaru sepakat mengusung Ketua DPC Demokrat, Suratiny Sulesdianingrum sebagai calon wali kota.
Salah seorang kader Demokrat yang duduk di DPRD Pekanbaru, mengaku kesal dengan keputusan tersebut. Menurutnya, tak sepantasnya yang diusung Septina, karena bukan kader yang bertungkus lumus membesarkan partai.
"Tapi apa boleh buat, kalau akhirnya memilih Septina menjadi calon wali kota. Kita menerima saja apa keputusan DPP," jelasnya.