Selasa, 09 November 2010

Gelanggang Remaja Provinsi Riau-Ketika Melayu Bersatu Dengan Sportifitas

Setiap tamu yang datang ke Pekanbaru melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II akan disambut dengan kehadiran Gelanggang Remaja Provinsi Riau yang berada di Jalan Jenderal Sudirman tersebut. Gelanggang remaja yang selesai pengerjaannya pada Desember lalu, kini menambah gedung mewah baru di Pekanbaru setelah gedung perpustakaan wilayah Soeman HS dan gedung sembilan lantai.

  Berbeda dengan gelanggang remaja lainnya, gelanggang remaja ini kental dengan nuansa Melayu. Seperti rumah-rumah melayu lainnya, gelanggang remaja pun tak ketinggalan untuk menggunakan selembayung disisi kiri bangunan. Ditambah lagi, atap gelanggang yang merupakan adopsi dari tanjak atau topi yang biasa digunakan kaum lelaki Melayu.


  "Ini melambangkan semangat dan kreatifitas generasi muda di Riau. Dengan adanya gedung tersebut, menjadi titik balik generasi muda Riau untuk bangkit dan berkarya,"ujar Kepala Seksi Sarana dan Prasana Olahraga Dispora Riau,Jayusman.

  Dikatakannya dalam penataan interior yang dominan dengan warna kuning, hijau, merah dan biru merupakan perpaduan nuansa Islami dan budaya Melayu. Begitu juga dengan pagar yang mengadopsi dari bentuk pagar Kerajaan Siak Sri Indrapura.

  "Kita tak bisa lepas dengan nuansa Melayu, karena kita berada di negeri Melayu yang kental dengan adat istiadat yang harus dijunjung. Gelanggang remaja ini merupakan perpaduan budaya dengan sportifitas,"jelas pria berkacamata ini.

  Gedung yang berada persis disamping kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) ini berdiri diatas tanah seluas 2.6808,14 m2  dengan mempunyai luas gedung 8369,7 m2. Pada mulanya gelanggang tersebut dipersiapkan sebagai lokasi pertandingan bulu tangkis pada PON XVIII 2012 mendatang.

  "Namun setelah PON berlangsung, gelanggang ini dapat digunakan untuk semua kegiatan. Tak hanya digunakan untuk pertandingan bulu tangkis,"pungkasnya.

  Diceritakannya, dulunya daerah tempat berdirinya gelanggang tersebut merupakan rawa yang kedalamannya mencapai satu meter. Dan memerlukan perjuangan keras pada tahap-tahap awal pembangunannya. Dimana kontraktor pelaksana PT Pembangunan Perumahan harus menimbunnya dengan tanah sebanyak 45 ribu kubik.



  "Baru kemudian dilakukan pembangunan yang dimulai dengan pemancangan tiang utama dan dilanjutkan secara bertahap pembangunan tribun-tribunnya hingga menjadi seperti yang bisa dilihat ini,"ungkapnya.

  Pembangunannya sendiri menelan dana Rp87 milyar dan membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk pembangunannya yang selesai pada 31 Desember yang lalu.Gelanggang remaja tersebut mampu menampung 3220 penonton yang terdiri dari 264 pada tribun VIP dan 2956 pada tribun umum. Meskipun belum diresmikan gelanggang tersebut telah diuji coba dengan diselenggarakannya Honda Development Basketball League (DBL) 2010 Riau Series yang diselenggarakan pada Februari lalu.


sudah dipublis di buletin Warta Promosi Riau 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar