Jumat, 26 November 2010

Bolu Berendam Penganan Khas Raja Indragiri

Penganan dari Provinsi Riau tak hanya terkenal dengan Bolu Kemojo yang kelezatannya tiada tara, namun juga ada penganan lain yang tak kalah lezat dan unik yakni Bolu Berendam atau Bolu Berondam. Bolu Berendam berwarna kuning nan menggugah selera ini berasal dari Kabupaten Indragiri Hulu.

  Disebut dengan berendam dikarenakan bolu tersebut direbus terlebih dahulu kemudian dihidangkan dalam keadaan basah. Rasanya manis dan digemari semua kalangan mulai dari anak hingga dewasa. Ini yang membedakannya dengan bolu yang ada di Indonesia.

  Menurut riwayat, Bolu Berendam merupakan penganan kesukaan para raja di Kerajaan Indragiri. Saat ini, penganan tersebut hanya dihidangkan pada acara-acara tertentu seperti acara pernikahan dan hari raya Idul Ftri dan Idul Adha.

  Berbeda dengan pembuatan bolu lainnya dimana komposisi gula, telur dan tepung seimbang, Bolu Berendam hanya memerlukan sedikit tepung dan selebihnya gula dan telur. Perbandingannya, untuk sepuluh butir telur dan dua kilogram gula hanya memerlukan segenggam tepung terigu.

  "Tak sembarangan orang bisa membuat Bolu Berendam ini. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membuatnya," ujar Titis Andriana, salah seorang keponakan dari keturunan Raja Indragiri di Rengat,Riau Jumat.

  Kata Titis, bolu ini yang bisa membuatnya hanya orang tertentu saja, karena membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi dan banyak pantangannya. Dalam pembuatan bolu tersebut, tidak boleh menggunakan tenaga listrik.



  "Contohnya saja tidak boleh mengocok telur dengan menggunakan pengocok listrik, jika menggunakan pengocok listrik memang telur mengembang, namun ketika dipanggang bolu tersebut tidak bakal jadi," terangnya.

  Bolu tersebut hanya bisa berhasil dibuat jika mengocok telur dengan menggunakan tangan dan harus pelan. Jika si pengocok menambah kecepatannya dalam mengocok telur dengan kecepatan tinggi, maka rasa bolu tersebut menjadi aneh.
 Si pembuat juga mempunyai pantangan yakni tidak sedang dalam keadaan datang bulan dan tidak boleh berkata-kata kasar.
  Menurut Titis, jika si pembuat berkata kasar, maka alamat bolu tersebut akan bantat atau tidak mengembang. Untuk pembuatan bolu ini memerlukan waktu sedikitnya dua jam.

  "Banyak pantangan dalam membuat Bolu Berendam ini. Di Rengat ini saja, hanya ada beberapa orang yang bisa membuatnya. Salah satunya Cik Lima," katanya.

  Titis mengatakan, saat ini sangat sedikit generasi muda yang bisa membuat penganan khas kota bersejarah tersebut. Selain disebabkan pembuatannya yang membutuhkan waktu lama dan praktis, banyak pantangan yang harus ditaati. Maka tak jarang, hanya generasi tua yang bisa membuat bolu tersebut.

  Meskipun pembuatannya rumit, bolu ini dihargai cukup murah yakni Rp1000 perbuah, untuk bolu berukuran mini. Penjual bolu ini bisa ditemui di Pasar Rengat.Dan jika anda ingin membelinya diharuskan memesan minimal sehari sebelumnya.

  Salah seorang penikmat Bolu Berendam, Jelprison, mengatakan bolu ini selain unik dikarenakan jarang ditemui di daerah lainnya di Indonesia juga lezat.

  "Setahu saya belum ada di tempat lain,karena ini merupakan ciri khas Indragiri Hulu dan rasanya benar-benar enak," jelasnya.

  Selain itu, bolu ini, kata Jelprison, juga sulit ditemui dan harganya cukup mahal untuk sebuah bolu. Biasanya, katanya, bolu ini hanya dihidangkan pada acara hajatan ataupun hari raya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar