kisah lama, semoga menginspirasi...
Apa jadinya jika seorang Steve Job tidak pernah dipecat oleh
perusahaan yang didirikannya, Apple? Mungkin saja berbagai perangkat
canggih seperti iPhone, iPad, iPod dan lainnya tidak akan pernah ada di
tangan anda.
Steve bercerita selama berbulan-bulan sejak dipecat dari Apple, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Steve merasa telah mengecewakan generasi entrepreneur yang sebelumnya.
Dia merasa seperti sebuah kesalahan publik. Namun sesuatu seperti telah membangkitkan dirinya, dia masih mencintai bidang pekerjaannya.
Keluarnya dari Apple tidak mempengaruhi perasaan tersebut sama sekali. Meski merasa dibuang, namun dia masih mencintai bidang pekerjaan tersebut dan memutuskan untuk memulai kembali semuanya.
Jenius yang meninggal pada 6 Oktober 2011 itu pernah berkata bahwa tidak mungkin semua kesuksesannya tidak akan terjadi, jika dirinya tidak pernah dipecat dari Apple.
Lain lagi cerita, Bos Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo dalam suatu kesempatan pernah bercerita bahwa dirinya sangat nakal. Bahkan Harry mendapat diskors selama enam bulan oleh sekolahnya. Padahal ketika itu, dia duduk di kelas tiga SMA dan akan menghadapi ujian akhir.
Akibat hukuman tersebut, dia tidak bisa mengikuti ujian akhir dan harus mengikuti ujian persamaan. Tentu saja hal itu membuatnya frustasi.
Steve bercerita selama berbulan-bulan sejak dipecat dari Apple, tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Steve merasa telah mengecewakan generasi entrepreneur yang sebelumnya.
Dia merasa seperti sebuah kesalahan publik. Namun sesuatu seperti telah membangkitkan dirinya, dia masih mencintai bidang pekerjaannya.
Keluarnya dari Apple tidak mempengaruhi perasaan tersebut sama sekali. Meski merasa dibuang, namun dia masih mencintai bidang pekerjaan tersebut dan memutuskan untuk memulai kembali semuanya.
Jenius yang meninggal pada 6 Oktober 2011 itu pernah berkata bahwa tidak mungkin semua kesuksesannya tidak akan terjadi, jika dirinya tidak pernah dipecat dari Apple.
Lain lagi cerita, Bos Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo dalam suatu kesempatan pernah bercerita bahwa dirinya sangat nakal. Bahkan Harry mendapat diskors selama enam bulan oleh sekolahnya. Padahal ketika itu, dia duduk di kelas tiga SMA dan akan menghadapi ujian akhir.
Akibat hukuman tersebut, dia tidak bisa mengikuti ujian akhir dan harus mengikuti ujian persamaan. Tentu saja hal itu membuatnya frustasi.