Singapura, negara kota yang persis berhadapan dengan Provinsi Kepulauan Riau, tidak hanya dikenal sebagai negara denda tetapi juga negara dengan biaya hidup yang mahal.
Survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit's (EIU) pada 2017 menyebutkan Singapore termasuk ranking teratas untuk tingginya biaya hidup. Terutama bagi para ekspatriat.
Apalagi bagi kita yang berasal dari Indonesia, yang mana rupiah amat sangat lemah. Dalam satu bulan, rate nya bisa berubah drastis. Contohnya, saya ketika menginjakkan kaki di negeri singa ini pada pertengahan Juli 2018, nilai tukar SGD ke IDR sekitar Rp10.500, namun sekarang pada akhir September 2018, nilai tukarnya meningkat menjadi Rp11.000. Apalagi kalau gajinya dalam rupiah. Sedihnya hati ini. Hiks.
Beruntungnya selain dapat uang saku, saya juga tidak perlu membayar apartemen. Namun saya perlu berhemat, karena tipikal orang Indonesia, kalau kemana-mana pasti belanja. Beli oleh-oleh untuk sanak-saudara di rumah. Oleh karenanya saya mesti memindahkan pengeluaran makan dan minum untuk beli oleh-oleh. Save more for shopping.
1. Makan
Biaya makan di Singapura bervariasi. Kalau makan di restauran fast food macam McDonald, KFC atau Popeye, biaya makannya sekitar 8 hingga 10 SGD. Tergantung menu apa yang dipesan. Kalau mau hemat makan saja di Hawker Center (kalau di Indonesia, namanya Pujasera), biaya yang dikeluarkan sekali makan berkisar 3 hingga 6 SGD. Masih mahal? kamu bisa mencari makan di penjual makanan yang ada di stasiun MRT atau interchange. Untuk nasi lemak lengkap dengan ayam hanya 2,5 SGD. Murah bukan.
Kalau tinggalnya dekat kampus, seperti saya yang tinggal kampus National University Singapore.Nah biasanya di kampus lebih mudah menemukan makanan murah, namanya juga untuk mahasiswa. Di kantin Fakultas Teknik NUS, saya bisa mendapatkan satu prata telur hanya dengan harga 90 sen, padahal biasanya 1,5 SGD. Murah bukan.
Masih menilai mahal juga? Kalau gitu tidak ada salahnya masak sendiri di rumah. Di sini ada supermarket yang menjual barang dengan harga ekonomis yakni Sheng Siong. Barang yang dijual komplit dan harganya murah dibandingkan supermarket lain seperti Fair Price dan Cold Storage.
Pengen masak, tapi tidak masak? Tenang setiap orang yang tinggal di Singapura pasti bisa masak. Di supermarket dengan mudah menemukan saus ajaib, yang membantu anda menjadi koki. Contohnya di sini, saya untuk pertama kalinya bisa memasak kepiting. Singapore Chili Crab.
2. Transportasi
Begitu menginjakkan kaki di Singapura, sebaiknya langsung beli kartu EZLink. Biasanya dijual di stasiun MRT. Di stasiun Changi Airport, dijual dengan harga 12 SGD. Dengan menggunakan kartu ini, transportasi jadi lebih murah dibandingkan bayar cash atau beli tiket sekali jalan. Berapa besarnya biaya transportasi di Singapura dihitung berdasarkan banyaknya pemberhentian yang dilewati. Seperti saya, dari stasiun MRT Clementi ke NUS hanya melewati empat halte bus, biayanya sekitar 37 sen.
Masih mahal juga? Tenang, kamu bisa menggunakan fasilitas sepeda bersama atau bike sharing yang banyak terdapat di Singapura. Mulai dari OFO, Mobike, Grabbike hingga Singapore Bike. Harganya bervariasi dan biasanya menggunakan kartu kredit. Saran saya, lebih baik beli voucher sepeda tersebut di marketplace Singapura yang terkenal seperti Shoope.SG. Saya bisa menggunakan mobike selama tujuh hari hanya dengan biaya 0,99 SGD. Murah bukan.
Dengan sepeda ini, kita bisa menghemat pengeluaran dan tentu saja sehat karena bersepeda :).
3. Belanja
Nah ini kegemarannya orang Indonesia. Belanja-belinji. Hihihi. Untuk yang hobi belanja, Singapura merupakan surganya. Mulai dari barang bermerek hingga barang-barang tanpa merk. Untuk yang hobi belanja barang-barang "branded", bisa belanja di kawasan Orchad, Marina Bay Sand, hingga sejumlah mal prestisius seperti IMM. Biasanya mal-mal yang agak minggir seperti IMM, lebih banyak menawarkan diskon.
Kalau yang kantongnya pas-pasan, jangan berkecil hati. Kalian bisa belanja di Mustafa Center ataupun kawasan Chinatown. Harganya bersaing, meskipun kalau dibandingkan Indonesia tetap saja mahal. Di Mustafa bisa beli oleh-oleh semacam coklat dengan harga murah (meskipun lebih murah di Malaysia). Kalau di Chinatown bisa oleh-oleh Singapura dengan harga terjangkau yang ditawarkan mulai dari 50 sen seperti kartu pos.
4.Objek Wisata
Singapura punya banyak objek wisata. Selama ini, terkenalnya hanya Merlion ataupun Universal Studio. Padahal aslinya banyak lho. Mulai dari Singapore Zoo, Sea Aquarium, River Safari, Singapore Flyer hingga Universal Studio.
Meski harganya terbilang mahal (jika dikonversikan ke rupiah), tapi enggak bakalan rugi lho, karena aksi yang ditampilkan kelas dunia. Misalnya Universal Studio dengan harga 78 dolar, kita bisa menikmati pertunjukkan yang benar-benar seru dan kelas dunia. Saya pertama kali masuk ke Universal Studio dan menyaksikan pertunjukan Water World, dan saya tak henti-hentinya berdecak kagum karena memang mengagumkan penampilan aktor dan aktrisnya.
Begitu juga Singapore Zoo, beda dengan kebun binatang di Indonesia yang hewannya banyak diberi kandang, di sini hewan terbilang bebas dan dibatasi dengan parit pengamanan.
Untuk mendapatkan harga tiket yang murah, tidak ada salahnya belinya di marketplace seperti Shoope, karena banyak agen perjalanan yang menawarkan tiket dengan harga murah. Misalnya untuk tiket Universal Studio, saya bisa mendapatkan tiket seharga 63 dolar, padahal harga aslinya kalau beli di lokasi bisa mencapai 78 dolar. Begitu juga Singapore Zoo, bisa mendapatkan dengan harga 23 dolar termasuk tram untuk berkeliling.
Masih menganggap terlalu mahal? Ada baiknya berwisata gratisan ke taman-taman yang ada di Singapura. Gratis. Tapi gratis bukan sembarang gratis lho, di taman-taman ini juga dilengkapi dengan sejumlah arena permainan untuk anak dan dewasa. Mulai dari perosotan, panjat tebing hingga mobil-mobilan. Bahkan di sini bisa juga kamping lho. Seru lha pokoknya meskipun gratisan.
Sekian dulu, artikel dari saya.
Survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit's (EIU) pada 2017 menyebutkan Singapore termasuk ranking teratas untuk tingginya biaya hidup. Terutama bagi para ekspatriat.
Apalagi bagi kita yang berasal dari Indonesia, yang mana rupiah amat sangat lemah. Dalam satu bulan, rate nya bisa berubah drastis. Contohnya, saya ketika menginjakkan kaki di negeri singa ini pada pertengahan Juli 2018, nilai tukar SGD ke IDR sekitar Rp10.500, namun sekarang pada akhir September 2018, nilai tukarnya meningkat menjadi Rp11.000. Apalagi kalau gajinya dalam rupiah. Sedihnya hati ini. Hiks.
Beruntungnya selain dapat uang saku, saya juga tidak perlu membayar apartemen. Namun saya perlu berhemat, karena tipikal orang Indonesia, kalau kemana-mana pasti belanja. Beli oleh-oleh untuk sanak-saudara di rumah. Oleh karenanya saya mesti memindahkan pengeluaran makan dan minum untuk beli oleh-oleh. Save more for shopping.
1. Makan
Biaya makan di Singapura bervariasi. Kalau makan di restauran fast food macam McDonald, KFC atau Popeye, biaya makannya sekitar 8 hingga 10 SGD. Tergantung menu apa yang dipesan. Kalau mau hemat makan saja di Hawker Center (kalau di Indonesia, namanya Pujasera), biaya yang dikeluarkan sekali makan berkisar 3 hingga 6 SGD. Masih mahal? kamu bisa mencari makan di penjual makanan yang ada di stasiun MRT atau interchange. Untuk nasi lemak lengkap dengan ayam hanya 2,5 SGD. Murah bukan.
Pusat Jajanan di Singapura atau yang dikenal dengan Hawker Center |
Kalau tinggalnya dekat kampus, seperti saya yang tinggal kampus National University Singapore.Nah biasanya di kampus lebih mudah menemukan makanan murah, namanya juga untuk mahasiswa. Di kantin Fakultas Teknik NUS, saya bisa mendapatkan satu prata telur hanya dengan harga 90 sen, padahal biasanya 1,5 SGD. Murah bukan.
Masih menilai mahal juga? Kalau gitu tidak ada salahnya masak sendiri di rumah. Di sini ada supermarket yang menjual barang dengan harga ekonomis yakni Sheng Siong. Barang yang dijual komplit dan harganya murah dibandingkan supermarket lain seperti Fair Price dan Cold Storage.
Supermarket Sheng Siong |
Pengen masak, tapi tidak masak? Tenang setiap orang yang tinggal di Singapura pasti bisa masak. Di supermarket dengan mudah menemukan saus ajaib, yang membantu anda menjadi koki. Contohnya di sini, saya untuk pertama kalinya bisa memasak kepiting. Singapore Chili Crab.
2. Transportasi
Begitu menginjakkan kaki di Singapura, sebaiknya langsung beli kartu EZLink. Biasanya dijual di stasiun MRT. Di stasiun Changi Airport, dijual dengan harga 12 SGD. Dengan menggunakan kartu ini, transportasi jadi lebih murah dibandingkan bayar cash atau beli tiket sekali jalan. Berapa besarnya biaya transportasi di Singapura dihitung berdasarkan banyaknya pemberhentian yang dilewati. Seperti saya, dari stasiun MRT Clementi ke NUS hanya melewati empat halte bus, biayanya sekitar 37 sen.
Masih mahal juga? Tenang, kamu bisa menggunakan fasilitas sepeda bersama atau bike sharing yang banyak terdapat di Singapura. Mulai dari OFO, Mobike, Grabbike hingga Singapore Bike. Harganya bervariasi dan biasanya menggunakan kartu kredit. Saran saya, lebih baik beli voucher sepeda tersebut di marketplace Singapura yang terkenal seperti Shoope.SG. Saya bisa menggunakan mobike selama tujuh hari hanya dengan biaya 0,99 SGD. Murah bukan.
Bersepeda dengan menggunakan fasilitas Bike Sharing |
Dengan sepeda ini, kita bisa menghemat pengeluaran dan tentu saja sehat karena bersepeda :).
3. Belanja
Nah ini kegemarannya orang Indonesia. Belanja-belinji. Hihihi. Untuk yang hobi belanja, Singapura merupakan surganya. Mulai dari barang bermerek hingga barang-barang tanpa merk. Untuk yang hobi belanja barang-barang "branded", bisa belanja di kawasan Orchad, Marina Bay Sand, hingga sejumlah mal prestisius seperti IMM. Biasanya mal-mal yang agak minggir seperti IMM, lebih banyak menawarkan diskon.
Kalau yang kantongnya pas-pasan, jangan berkecil hati. Kalian bisa belanja di Mustafa Center ataupun kawasan Chinatown. Harganya bersaing, meskipun kalau dibandingkan Indonesia tetap saja mahal. Di Mustafa bisa beli oleh-oleh semacam coklat dengan harga murah (meskipun lebih murah di Malaysia). Kalau di Chinatown bisa oleh-oleh Singapura dengan harga terjangkau yang ditawarkan mulai dari 50 sen seperti kartu pos.
mejeng dulu di Chinatown. Belanja kagak |
4.Objek Wisata
Singapura punya banyak objek wisata. Selama ini, terkenalnya hanya Merlion ataupun Universal Studio. Padahal aslinya banyak lho. Mulai dari Singapore Zoo, Sea Aquarium, River Safari, Singapore Flyer hingga Universal Studio.
Meski harganya terbilang mahal (jika dikonversikan ke rupiah), tapi enggak bakalan rugi lho, karena aksi yang ditampilkan kelas dunia. Misalnya Universal Studio dengan harga 78 dolar, kita bisa menikmati pertunjukkan yang benar-benar seru dan kelas dunia. Saya pertama kali masuk ke Universal Studio dan menyaksikan pertunjukan Water World, dan saya tak henti-hentinya berdecak kagum karena memang mengagumkan penampilan aktor dan aktrisnya.
mejeng dulu ah sama Nana |
Begitu juga Singapore Zoo, beda dengan kebun binatang di Indonesia yang hewannya banyak diberi kandang, di sini hewan terbilang bebas dan dibatasi dengan parit pengamanan.
Untuk mendapatkan harga tiket yang murah, tidak ada salahnya belinya di marketplace seperti Shoope, karena banyak agen perjalanan yang menawarkan tiket dengan harga murah. Misalnya untuk tiket Universal Studio, saya bisa mendapatkan tiket seharga 63 dolar, padahal harga aslinya kalau beli di lokasi bisa mencapai 78 dolar. Begitu juga Singapore Zoo, bisa mendapatkan dengan harga 23 dolar termasuk tram untuk berkeliling.
Camping Ground di West Coast Park |
Masih menganggap terlalu mahal? Ada baiknya berwisata gratisan ke taman-taman yang ada di Singapura. Gratis. Tapi gratis bukan sembarang gratis lho, di taman-taman ini juga dilengkapi dengan sejumlah arena permainan untuk anak dan dewasa. Mulai dari perosotan, panjat tebing hingga mobil-mobilan. Bahkan di sini bisa juga kamping lho. Seru lha pokoknya meskipun gratisan.
Nah ini belum mandi udah ke taman |
Sekian dulu, artikel dari saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar