Ada pemandangan menarik yang akan berlangsung di ibu kota Amerika Serikat, Washington DC, pada 25 Januari mendatang.
Lebih dari 30.000 murid yang berasal dari 126 sekolah setingkat Sekolah Dasar (SD) di kota itu, akan menikmati sajian makanan Indonesia pada jam makan pagi dan makan siang. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara "Indonesian Food Day" yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, Amerika Serikat, bekerjasama dengan lembaga yang membawahi dan mengatur penyelenggaraan sekolah negeri di Washington, DC Public School (DCPS).
Lalu, menu apa saja yang akan mereka santap? KBRI merilis terdapat berbagai menu yang diberikan, tergantung pembagian rayon dari SD itu. Masing-masing murid di sekolahnya akan mencoba
berbagai jenis masakan mulai dari gulai ayam, nasi uduk beras merah, orak-arik, dan
pisang bakar. Sementara itu sebagian yang lain akan menikmati semur daging, selada
padang, sate dan ikan panggang.
Makanan yang dipilih pun ternyata tak sembarangan, karena dipilih melalui penilaian dari ahli gizi dan diet dari DCPS dari puluhan menu yang diusulkan oleh KBRI.
"Standar makanan yang disajikan untuk murid-murid sekolah memang cukup ketat, karena harus sesuai dengan ketentuan gizi, kalori, protein dari biji-bijian dan vitamin yang ditetapkan oleh ahli gizi. Selain itu, makanan juga tidak boleh mengandung terlalu banyak minyak, lemak, dan gula," kata Sekretaris II Hubungan informasi dan media KBRI di Washington DC, Nur Evi Rahmawati, dalam surat elektoniknya.
Ketatnya, standar yang diterapkan nasi putih yang banyak dikonsumsi di Indonesia pun diganti dengan nasi beras merah. Kemudian, makanan yang biasa digoreng, diolah dengan cara di panggang atau direbus.
"Semua makanan itu akan langsung disiapkan oleh vendor penyedia makanan untuk sekolah dasar
di DC, yaitu Chartwells, DC Central Kitchen, dan Revolution Foods," ujar dia.
Tak hanya tersaji di setiap sekolah, makanan-makanan khas Nusantara itu juga bisa didapati di sekolah adopsi KBRI,JC Nalle Elementary School. Kegiatan ini akan dibuka langsung oleh
Dubes RI di Washington DC, Dinno Patti Djalal.
Pengunjung juga bisa menikmati nasi uduk beras merah, orak-arik dan pisang bakar dengan bumbu otentik Indonesia. Selain itu, murid-murid juga akan mengikuti berbagai program pengenalan Indonesia melalui kegiatan mewarnai, "mix and match" nama-nama makanan, buah-buahan dan binatang
khas Indonesia.
Selain itu juga diadakan kursus membuat kue klepon yang akan diikuti oleh para murid. Kegiatan di JC Nalle direncanakan akan ditutup dengan kursus tari poco-poco yang akan diikuti oleh murid-murid, guru-guru dan undangan.
Program tersebut merupakan pilot project DCPS untuk memperkenalkan murid-murid SD dengan keragaman makanan internasional. Sementara itu bagi KBRI, program ini merupakan bagian dari promosi Indonesia, khususnya melalui makanan Indonesia.
Makanan Indonesia memang relatif sulit dijumpai di daerah Washington, D.C. area mengingat terbatasnya jumlah restauran yang menyediakan makanan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar