Ini terlambat sekali anakku...
Ucapan ini sungguh terlambat. Maafkan aku, ibumu yang sungguh-sungguh egois. Aku hanya berpikir tentang pekerjaanku sendiri, tentang kuliahku. Maafkan aku anakku.
Ulang tahun kali ini anakku, kita lewati tanpa tiup lilin, kue bahkan hadiah. Hanya secarik doa, yang kutiupkan atas namamu pada pagi hari. Ulang tahunmu pada tahun ini, ibu luangkan sehari bersamamu. Ibu tidak bekerja, hanya menemanimu. Ibu harap kamu tidak keberatan dengan hadiah tak seberapa artinya.
Anakku...
Jika kau hitung seberapa besar cintaku padamu, maka tak ada padanan kata yang mampu untuk mengungkapkannya. Aku pun tak mampu menemukan kata-kata yang pantas untuk itu. Anakku, semua doa yang terbaik selalu untukmu
Ucapan ini sungguh terlambat. Maafkan aku, ibumu yang sungguh-sungguh egois. Aku hanya berpikir tentang pekerjaanku sendiri, tentang kuliahku. Maafkan aku anakku.
Ulang tahun kali ini anakku, kita lewati tanpa tiup lilin, kue bahkan hadiah. Hanya secarik doa, yang kutiupkan atas namamu pada pagi hari. Ulang tahunmu pada tahun ini, ibu luangkan sehari bersamamu. Ibu tidak bekerja, hanya menemanimu. Ibu harap kamu tidak keberatan dengan hadiah tak seberapa artinya.
Anakku...
Jika kau hitung seberapa besar cintaku padamu, maka tak ada padanan kata yang mampu untuk mengungkapkannya. Aku pun tak mampu menemukan kata-kata yang pantas untuk itu. Anakku, semua doa yang terbaik selalu untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar